Monday, April 1, 2019

BUKU DAN NEGARA LISTERASI TERBAIK

Buku adalah Jendela Dunia
Assalamualaikum Wr. Wb,

And...

Hello and welcome back in my blog...

Hehe 😁😁😁

Akhirnya kembali juga menulis setelah hampir satu atau dua bulan vakum dari dunia blogging. Dan sekarang, it's time to me to back work again. Ahahaha 😄😄😄 

Sebelumnya, gua mohon maaf banget atas kevakuman gua selama beberapa bulan karena sebelumnya gua harus menyelesaikan skripsi gua yang begitu banyak dan menghabiskan sisa magang gua yang berakhir tanggal 1 Maret yang lalu. Ya, alhamdulillah gua udah lulus dengan nilai baik dan sekarang gua punya sisa waktu yang bisa dibilang, renggang lah untuk ngurus blog gua yang hampir berdebu. Hahahah 😄😄😄

Oh ya, btw bicara soal skripsi ya, menyusun skripsi itu gak segampang elu bikin tugas makalah yang bisa dicopas lalu gak ditulis sumbernya. Sebenarnya ini pengalaman gua dimana gua membandingkan disaat gua bikin makalah dan juga skripsi. Bedanya adalah, kalau bikin makalah untuk sebesar tugas dosen, it's okay you can copy the sentences and paste in your worksheet. Tapi kalau skripsi, HARUS DARI BUKU (sebenarnya dari internet juga, gak papa sih. Cuman, ya you know lah. Hahaha 😁😁😁). Kenapa harus dari buku? Biasanya sih nanti akan ditanya gitu.

"Kamu dapat sumber ini darimana?"

"Alasan kamu pake teori ini apa?"

"Coba saya liat sumber yang kamu ambil. Di halaman berapa dan mana yang kamu highlight untuk jadi referensi kamu?"

Pokoknya tuh, banyak banget pertanyaan yang bakal diajukan sama dosen penguji. Hehe....

Tapi, untuk yang lagi nyusun skripsi atau yang khan sidang, don't worry. SKRIPSI ITU GAMPANG. HAHAHAHAH 😆😆😆😆 (Ini orang habis selesai sidang, enak banget ngebully yang belum kelar. Hahaha😅😅😅). Nanti, akan ada masanya gua akan cerita perjalanan gua menyusun skripsi hingga gua bisa wisuda dengan menggunakan topi kayak orang-orang. Hahaha 😁😁😁 . Pastinya tetap di blog ini lah. Xoxoxoxox (Dasar😑)

Oh ya, kembali ke tema kita yang di atas, bicara soal skripsi dan buku tadi, ternyata dari beberapa sumber yang gua baca itu, pengaruh buku itu cukup besar loh. Bukan cuman untuk skripsi, tapi pengaruh buku untuk kehidupan kita itu cukup besar. Yang paling gampang sih, mencegah orang pikun, memperbanyak kosakata, mempelajari kehidupan dari sumber yang lain, dan masih banyak sih. Cuman masalahnya, perkembangan gadget, sosmed, hingga internet, membuat buku lama kelamaan hilang dari kehidupan kita. Terutama untuk dunia pendidikan, banyak anak-anak sekarang mencari sumber tugasnya lewat internet, dan sekali lagi. Hanya melakukan copy and paste tanpa membaca apa yang dia ambil. Padahal guys, kalau kita cari di internet tentang seberapa besar minat literasi kita terhadap buku, behhh....., cukup mengerikan kalau ku rasa. Pokoknya, udah gak enak lah kalau diliat dari rangking dunia.

Nah, dalam memperingati hari buku ini yang jatuh pada tanggal 23 April, gua akan membahas tentang bagaimana sejarah buku itu, manfaatnya apa, dan hubungan dengan literasi Indonesia itu apa. So, disimak baik-baik and....

LET'S GO 😊😊😊 !!!!

HISTORY OF BUKU

Cai Lun/ Tsai Lun, Penemu Kertas (Sumber : roughtype.com)
Bicara soal buku ni guys, ternyata fungsi buku jaman dulu itu belumlah seperti yang kita rasakan sekarang. Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang jaman dulu menggunakan ilmu komunikasi dan informasi hanya menggunakan lisan dari satu orang ke orang yang lain. Mereka menyampaikan informasi baik itu pengetahuan maupun sesuatu yang mengejutkan seperti penemuan, hasil penelitian, ataupun cerita-cerita yang berasal dari sumber sebelumnya. Perkembangan komunikasi pada saat itu, berkembang menjadi pembuatan ukiran beserta gambar. Kalau kalian pernah menonton film Ice Age yang pertama, kalian akan melihat bagaimana si Mamooth Many akan melihat siklus perburuan mamooth selama musim dingin. Dia mengerti bagaimana siklus ini terjadi tanpa ada seorang pun yang bercerita padanya. Atau, jika kalian penggemar film Yu Gi Oh, kalian juga akan melihat bagaimana Yugi membaca suatu kalimat yang tertulis dalam batu tulis atau biasa yang disebut prasasti. Di situ terdapat informasi yang jelas mengenai siapa dirinya dan gambar apa yang menjelaskan sesuatu lebih detail. Semua itu merupakan contoh perkembangan bagaimana orang-orang kuno menyampaikan sebuah informasi.

Cerita pada Batu Mesir Kuno (Sumber : pbase.com)
Terbatasnya sumber daya ingat manusia serta perlunya adanya dokumentasi secara akumulatif, maka pada tahun 2400 SM, buku mulai tercipta. Buku mulai tercipta dari kertas Papirus yang berisi tulisan-tulisan dengan lembaran yang digulung. Cara menuliskan sebuah informasi di kertas Papirus adalah dengan memipihkan hinggan jadilah sebuah lembaran. Dari lembaran inilah, semua orang bisa memberikan informasi terkait apa yang dia dapat. Kisah Raja Nefenirkari Kaki merupakan cerita pertama yang ditulis pada Dinasti kelima, yaitu pada tahun 2400 SM. Sejarah juga mencatat, bahwa buku sudah ada di jaman Agama Budha, tepatnya ketika agama tersebut berkembang di Kamboja. Sang Budha menuliskan wahyu-wahyunya di atas daun yang kemudian akan dipelajari oleh murid-muridnya. 

Perkembangan buku pada abad pertengahan mulai berevolusi. Jika sebelumnya menggunakan gulungan papyrus, maka di abad tersebut penggunaan gulungan papyrus mulai digantikan dengan kulit domba yang dilindungi kulit kayu yang biasa disebut codex. Codex merupakan kumpulan naskah kuno yang berisi ajaran agama yang dapat dipakai secara berulang. Kegunaan codex inilah yang digunakan oleh Masyarakat Timur Tengah untuk menulis berbagai macam-macam ajaran agama yang berkembang di sana, pada abad ke-5. Penggunaan codex beralih menjadi vellum yang mempunyai fungsi yang sama seperti codex. Bedanya, vellum mempunyai tekstur lebih tebal dan dapat digunakan untuk menulis dikedua sisinya.

Kertas Papyrus (Sumber : ancient.com)
Fungsi buku jaman dulu bukanlah untuk dibaca seperti pada era sekarang. Buku lebih ditekankan seperti kitab yang dimana dia berisi peraturan-peraturan, ataupun hukum dan Undang-Undang. Selain itu, buku juga berisi kisah pengembaraan seseorang dan juga pemikiran-pemikiran penulis ataupun perjalanan spiritual mereka. 

Pada tahun 105 M, seorang pegawai negara dari negeri Tiongkok berhasil menciptakan kertas denagn bahan dasar bambu. Penemu tersebut bernama Tsai Lun, yang bekerja sebagai pegawai negara pada pengadilan kekaisaran Tiongkok. Tsai Lun menyerahkan contoh kertas pada Kaisar Ho Ti yang membuat Kaisar Ho Ti cukup gembira akan hasil penemuannya. Sehingga pada abad ke-2 M, Tiongkok mulai melakukan ekspor kertas dan didaulat sebagai pengekspor kertas di dunia. Pada abad ke-11 M, pembuatan kertas mulai dilakukan dan digunakan secara masal pada abad ke-16 M.

Pada tahun 800-an, pembuatan buku mulai mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan dalam segi pembuatannya. Tahun 868 M, peneliti menemukan Diamond Sutta yaitu merupakan buku dengan cetakan paling tua dengan menggunakan huruf Cina dengan tulisan berderet ke bawah dengan menggunakan gambar. Dari penemuan inilah, seorang warga Eropa berkebangsaan Jerman, Johanes Gensleich Zur Laden Zum Guternberg melakukan motif baru dalam menciptakan sebuah percetakan buku. Guternberg melakukan percetakan tersebut dengan menyatukan huruf-huruf tersebut menjadi kata ataupun kalimat. Hingga pada abad ke-15, Guternburg membuat mesin pencetak untuk memudahkan pekerjaan dalam mencetak buku. Percetakan model Guternburg ini berkembang menjadi percetakan offset pada abad ke-20. Hal inilah yang akhirnya mengilhami untuk memulai percetakan buku secara modern. Hal ini terbukti dimana ketika pada tahun 1800 M, mesin percetakan berevolusi dengan menggunakan tenaga uap dan mampu mencetak 1100 lembar/jam.

Guternberg Printing Press (Sumber : bookriot.com)
Proses Pembuatan Buku Zaman Dulu (Sumber : history.com)
Puncaknya, pada akhir abad 19 mesin tersebut berkembang dengan kemampuan sekali ketik dan bisa menyusun 6000 kata/jam.

MANFAAT BUKU BAGI KEHIDUPAN

1 Buku = 1 Ilmu = 1 Dunia
Buku merupakan kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid menjadi satu dan berisikan sebuah tulisan atau gambar. Buku juga merupakan suatu karya sastra & karya ilmu pengetahuan dalam peradaban dan kebudayaan manusia. Dalam penulisan buku, biasanya seseorang akan mengungkapkan suatu hal yang istimewa seperti menjelaskan suatu informasi penting, menggambarkan seorang tokoh hingga menceritakan sebuah peristiwa sejarah, ke dalam sebuah tulisan. Dan tulisan tersebut, disatukan ke dalam sebuah benda yang bernama buku.

Taukah sobat, membaca buku itu ternyata memiliki banyak manfaat untuk kehidupan. Selain yang sudah dijelaskan di atas, masih banyak manfaat membaca buku yang dapat kita ambil dalam mengisi waktu luang kita. Apa saja itu? This is it...

1. MENAMBAH WAWASAN DAN PENGETAHUAN

Menambah wawasan dan pengetahuan pastilah merupakan tujuan utama kita dalam membaca buku. Banyaknya informasi hingga peristiwa-peristiwa yang belum kita ketahui, membuat kita akhirnya terbuka akan wawasan kita mengenai dunia. Tidak hanya buku tentang biografi seseorang sahaja, melainkan buku-buku seperti tips dan trik dalam menjalani kehidupan, hingga buku atau komik remaja dan anak-anak juga terkadang berisi informasi yang belum pernah kita temukan sebelumnya.

2. DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS MEMORI

Orang yang membaca buku, menurut survei dapat mencegah terjadinya kepikunan. Hal ini didukung bagaimana orang-orang pasti akan mengingat suatu informasi yang dia baca. Terlebih lagi, jika informasi itu merupakan suatu pengetahuan dan dia coba gali lagi dengan referensi yang lain, maka itu akan terus mengasah gaya pemikiran kita. Kalau kata orang, jika otak terus diasah dengan sebuah kata-kata, maka akan terus teringat kata-kata tersebut.

3. DAPAT MENGURANGI RASA STRES

Berkembangnya bentuk buku pada era sekarang ini, membuat buku tidak hanya dikaitkan sebagai bentuk sarana kita belajar atau mencari ilmu. Banyak buku-buku pada era sekarang bertransformasi menjadi sebuah buku yang cukup menghibur, terutama dikalangan anak remaja hingga anak-anak. Sebut saja novel-novel remaja hingga komik bergambar yang sangat digandrungi oleh kalangan tersebut. Dengan adanya buku-buku tersebut, mereka jadi merasa terhibur akan adanya sarana hiburan yang cukup murah. Hal tersebut akan berdampak pada penurunan tingkat stres mereka hingga 67% akibat rutinitas yang cukup padat mereka lalui, dan mereka dapat mengimajinasikan apa yang mereka baca ke dalam imajinasi mereka.

4. KETERAMPILAN MENULIS BERKEMBANG MENJADI BAIK

Pernahkah kalian melihat bagaimana para penulis dunia ataupun penulis nasional mencoba memainkan kata-kata dalam pembuatan buku? Atau pernahkah kalian membaca sebuah buku dan menemukan sebuah kosa kata asing yang tidak pernah kalian temui? Yap, itulah namanya keterampilan dalam menulis. Biasanya, seorang penulis seperti saya ini akan mencoba membuat tulisan yang menarik sehingga dapat dinikmati oleh pembaca. Dan juga, mereka mendapat inspirasi gaya menulis itu dimulai dari membaca buku-buku penulis sebelumnya hingga menemukan suatu gaya penulisan yang baik. Bisa itu berupa penulisan gaya politis pemerintahan, hiperbola, anak-anak, novelis remaja, hingga banyak hal yang bisa kita lakukan. Lebih terasa lagi bagi anak perempuan yang suka baca novel remaja, akan melihat bagaimana mereka sangat interesting akan cerita remaja dengan gaya bahasa yang cukup kekinian. Wow...

5. TERHINDAR DARI BUDAYA "BODOH"

Untuk nomor lima adalah suatu point utama dari "KENAPA KITA HARUS MEMBACA BUKU?". Yap, untuk menghindar dari yang namanya kebodohan. Ada pepatah yang mengatakan "BUKU ADALAH JENDELA DUNIA". Dan buku akan membuka wawasan kita akan pengetahuan sesuai dengan penjelasan nomor satu yang sudah kita bahas. Dengan banyaknya informasi yang kita baca pada buku, akan membuat kita menjadi menambahkan satu ilmu ke dalam wawasan kita. Selain itu juga, informasi tersebut bisa kita gunakan jikalau terdapat orang yang bingung akan sesuatu, sehingga kita bisa menjelaskan apa yang pernah kita baca pada informasi yang kita dapat sebelumnya.

Masih pada point lima, membaca juga membuat kita bisa terhindar dari yang namanya berita hoax ataupun kabar fitnah dari orang yang tidak bertanggung jawab. Di Indonesia sendiri, budaya membaca buku menjadi suatu masalah tersendiri ketika mereka mudah menerima suatu hoax dan meneruskannya kepada orang lain tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Selain itu juga, budaya malas membaca ini juga mengancam besarnya angka buta huruf di Indonesia yang membuat orang-orang gampang dibodohi oleh orang yang lebih pintar. 

Jika kita belajar sejarah, kenapa Bangsa Belanda mampu menguasai Indonesia hingga berabad-abad lamanya sampai menguasai keseluruhan aspek yang ada di Indonesia? Itu karena, mereka banyak membaca akan suatu informasi penting hingga mereka menyadari adanya potensi untuk bisa menguasai apa yang mereka inginkan. Mereka juga belajar tentang strategi market dan bisnis, hingga bagaimana mengelola keuangan mereka secara baik. Itulah mengapa ketika penjajahan dulu, bangsa kita ini sangat menderita hingga jatuh miskin sampai harus dijadikan budak,

Beruntunglah kita, pada masa penjajahan dulu munculah tokoh yang mampu membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik, terutama dalam dunia pendidikan. Seperti Ki Hajar Dewantara, R.A Kartini, Dewi Sartika, K.H Ahmad Dahlan, DR. Soetomo, dan masih banyak lagi.

7 NEGARA KAYA LITERASI

Buku dalam Dunia (Sumber : Sourcemediabooks.com)
Besarnya manfaat buku dalam kehidupan kita, membuat buku dijadikan sebagai landasan utama kenapa negara-negara di dunia bisa maju secara pesat hingga menghasilkan bibit bangsa yang terbaik bagi negaranya. Kita ingat bagaimana ketika Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur dibombardir oleh bom atom sekutu pada tanggal 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945. Saat itu harta penduduk Jepang seolah tak tersisa, bahkan hampir dipastikan kehidupan mereka seperti kota mati. Tapi, kita bisa liat kondisi sekarang bagaimana Jepang bisa maju bahkan bisa memproduksi segala apapun dengan bentuk original dari negaranya hingga dinikmati oleh seluruh kalangan penggemar budaya Jepang. Itu semua bisa terjadi karena mereka membudayakan membaca.

Negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang melahirkan para ilmuwan dan tokoh-tokoh besar. Sebut saja yang paling terkenal adalah Abraham Lincoln, Presiden pertama Amerika yang memiliki segudang ilmu dan juga quote-quote bijak. Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu yang hampir gagal beribu-ribu kali dengan penelitiannya hingga bisa menghasilkan teori dan karya yang kita nikmati sekarang. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh besar negeri Paman Sam yang terkenal lewat mahakarya besar mereka. Semua itu bisa mereka dapat dengan beberapa usaha dan cara. Dan salah satunya adalah melalui membaca buku.

Singapura, Malaysia dan Thailand. Negara tetangga kita pun juga jauh meninggalkan kita. Bahkan, kategori negara maju mereka berasal dari masyarakat yang salah satunya adalah seringnya membaca buku.

Seperti yang sudah gua ceritakan di atas tentang manfaat buku, begitu besarnya kegunaan bukua dalam kehidupan mereka, sehingga bisa membangun karakteristik mereka dengan memiliki pemikiran yang maju. Hal ini yang membuat negara-negara seperti mereka ini kaya akan literasi.

Sekedar informasi ni guys, literasi itu lebih kurangnya adalah kemampuan mahir membaca dan menulis. Hal ini dapat diartikan adalah berapa persen sih, masyarakat suatu negara itu suka akan membaca dan gemar menulis. Hal inilah yang menjadi salah satu standar bagaimana negara tersebut dikaterogorikan sebagai negara maju. Dan negara-negara yang dikategorikan sebagai negara kaya akan literasi, adalah :

1. AMERIKA SERIKAT
Barrack Obama Mendongeng (Sumber : huffpost.com)
Negara adidaya yang dijuluki Paman Sam ini menjadi negara yang melahirkan banyak tokoh besar yang berpengaruh terhadap kepentingan dunia. Sebut saja seperti Abraham Lincoln, John F. Kennedy, Thomas Alfa Edison, Malcolm X, Martin Luther King, Barrack Obama, Bill Gates, Mark Zuckerberg dan masih banyak lagi tokoh besar dari negeri Paman Sam ini. Keberadaan mereka pada dunia ini, tidak terlepas dari bagaimana mereka bisa mengubah dunia dari yang sebelumnya hitam tanpa cahaya, menjadi terang akan kehidupan yang nyata. Dan ini bisa mereka hasilkan dengan melalui membaca. Dalam salah satu sumber di sebutkan, bahwa angka melek huruf di Amerika ini sangatlah tinggi, yaitu 43%. Bisa dibilang, hampir banyak masyarakat Amerika sana mencoba untuk menghabiskan waktunya dengan membaca buku.

2. KANADA
Perpustakaan Terbesar di Kanada (Sumber : canadacollege.com)
Negara yang terletak di Utara Amerika ini mempunyai minat baca sebesar 99% untuk masyarakatnya. Hal ini didukung dari banyaknya perpustakaan yang berada di negara Kanada dengan total 637 perpustakan. Hal ini juga berdampak akan besarnya persentase literasi mereka yaitu 51,3% yang artinya minat baca dan menulis cukup begitu besar.

3. FINLANDIA
Budaya Finlandia Sejak Dini (Sumber : finland.fi)
Negara Skandinavia sekaligus pencipta HP Nokia ini menjadi satu-satunya negara yang cukup difavoritkan oleh seluruh netijen Indonesia, khususnya anak sekolah. Bagaimana tidak, mereka meniadakan PR serta ujian dalam proses pendidikan. Tapi, jika itu ditiadakan, bagaimana mereka bisa maju ya?

Dalam salah satu artikel dikatakan, setiap orang tua yang baru melahirkan anak akan mendapatkan sebuah bingkisan dari pemerintah berupa kebutuhan bayi. Uniknya, dalam bingkisan tersebut terdapat sebuah buku dengan tujuan untuk mengajarkan anaknya budaya baca dari kecil. Selain itu, sistem pendidikan mereka menerapkan satu minggu membaca paling tidak minimal satu buku untuk dibaca. Dan luar biasanya lagi, perpustakan mereka selalu ada dimana-mana. Wow, amazing.

Selain itu juga, pemerintah tidak melakukan banyak intervensi terhadap sistem pendidikan mereka. Pemerintah hanya berperan dalam hal biaya serta makanan. Perihal urusan tersebut, pemerintah menyerahkan kepada pihak sekolah untuk mengatur murid-muridnya agar menjadi siswa yang berkualitas. Dan salah satunya adalah peniadaan tugas dan ujian di tiap jenjang kelas. Kegiatan mereka lebih diganti dengan diskusi topik terkait minat mereka. Hal inilah yang dijadikan Finlandia menjadi negara dengan standar pendidikan yang tinggi. Selain murid yang berkualitas tinggi, guru-guru di sana merupakan guru profesional yang siap membimbing siswanya untuk menjadi lulusan yang terbaik. Jadi, tidak heran kenapa pendidikan negara mereka adalah yang terbaik di dunia.

4. ISLANDIA
Perpustakan Nasional Reykjavik, Islandia (Sumber : buildingbutler.com)
Negara Skandinivia kedua setelah Finlandia ini mempunyai minat membaca 99,9%. Hal ini didukung dari besarnya partisipan masyarakat dalam hal pendidikan yaitu 82,23% dimana wajib pendidikan mereka dimulai dari umur 6-16 tahun. Islandia juga merupakan salah satu negara Skandinavia dengan minat baca paling terbaik dengan Norwegia dan Denmark di dalamnya.

5. RUSIA
Russian State Library (RSL) (Sumber : rsl.ru)
Bicara tentang Rusia, pastilah yang dibenak kita adalah pesaing besar Amerika dalam segi ekonomi. Yap, itu memang tidak salah. Negara yang memiliki dataran paling luas se-Eropa ini memang memiliki tingkat persentase literasi yang sangat baik yaitu 53%. Hal ini bisa dibuktikan dimana dalam salah satu artikel yang gua baca, bahwa pemerintah sana memang menyediakan fasilitas-fasilitas membaca yang cukup unik. Salah satunya yaitu membaca di tengah hutan. Wow, bagaimana uniknya.

Selain itu, alasan mereka membaca buku adalah mereka belajar tentang apa yang mereka baca dan itu dijadikan sebagai gaya hidup mereka. Bahkan, sedari kecil pun mereka sudah diajari membaca. Dan luar biasanya lagi, walaupun terdapat masyarakat dengan rataan umur sudah mencapai 60 tahun lebih, mereka masih tetap membaca dimanapun mereka berada.

6. JEPANG
Semangat Budaya Membaca Jepang (Sumber : tofugu.com)
Negara yang terletak di Asia Timur ini memang tidak diragukan lagi kapasitasnya sebagai negara maju. Berawal dari peristiwa bom atom yang sudah diceritakan di atas, Jepang berbenah untuk bangkit dan memulai semua kehidupan dari nol hingga menjadi negara yang super power. Kita bisa liat bagaimana Jepang belajar untuk membuat suatu teknologi super seperti mesin cuci, sepeda motor, kursi listrik, TV dan lain sebagainya. Yang memang notabenenya bersaing dengan negara lain, tetapi produk mereka selalu unggul di pasaran. Lain halnya apabila bagi penggemar otaku/pencinta budaya Jepang, mereka selalu melahirkan karya-karya yang luar biasa yang kalau gua nilai dari value-nya sangatlah tinggi dan selalu jadi hiburan terbaik, terutama bagi gua pribadi. Sebut saja Kamen Rider, Super Sentai, Metal Heroes, Ultraman, dan serial film kartun anime terbaiknya seperti Doraemon, Sinchan, Digimon, Naruto, One Piece, dll.

Bagaimana mereka bisa membuat hal seperti menjadi "WAH!!!" di mata dunia? Jawabannya hanya satu. Yaitu membaca. Dalam laman cnbc.com, Jepang tercatat sebagai negara dengan literasi sebesar 50%. Selain itu, kebiasaan mereka dalam menghabiskan waktu ini, cukup patut diacungi jempol. Semisal mereka di kereta dalam perjalanan pulang atau berangkat untuk kerja atau sekolah, tak sedikit dari mereka yang menghabiskan waktu diperjalanan dengan membaca waktu hingga tiba di tujuan mereka. Ditambah lagi, Jepang memiliki 46% penduduk lulusan tinggi.

7. KOREA SELATAN
Ketekunan Masyarakat Korea Selatan dalam Membaca
(Sumber : koreabizwar.com)
Negara penghasil gingseng ini merupakan salah satu negara di Asia Timur dengan angka melek huruf terbaik setelah Jepang, dan Cina. Tercatat, angka melek huruf di Korea Selatan adalah 40%. Hal ini juga bisa dibuktikan tidak jauh dengan budaya yang sudah gua jelaskan pada poin 6, yaitu keseringan mereka dalam menghabiskan waktu dengan membaca. Selain itu juga, Korea Selatan juga menghasilkan bibit masyarakat terbaik yang bisa bersaing dengan tingkat dunia dalam hal ekonomi maupun budaya.

SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Buku
http://www.niahidayati.net/menelusuri-sejarah-buku.html
http://m-nusaperpustakaan.blogspot.co.id/2011/11/asal-usul-dan-sejarah-buku.html
https://manfaat.co.id/manfaat-membaca-buku
https://www.seruni.id/membaca-buku/
http://kempelkumpul.blogspot.co.id/2017/04/10-negara-minat-baca-tertinggi.html
http://www.bacaanpopuler.com/2017/06/10-negara-dengan-tingkat-literasi.html
http://jakarta.tribunnews.com/2018/06/29/masyarakat-rusia-gemar-membaca-ternyata-begini-alasannya
https://www.hipwee.com/feature/finlandia-peringkat-satu-dalam-jajaran-negara-literasi-di-dunia-mengapa-mereka-bisa-sebegitunya-gemar-membaca/
https://www.kompasiana.com/virays/552a0d3f6ea834e45e552d0f/cara-rusia-menunjang-minat-baca
https://www.cnbc.com/2018/08/30/the-10-most-educated-countries-in-the-world.html


Nah masbro, itu tadi adalah sedikit pembahasan mengenai sejarah buku, manfaat buku dan juga negara dengan budaya literasi terbaik di dunia. Cukup unik bagaimana kita bisa membedah tentang sejarah buku secara singkat hingga manfaat yang terkandung dalam membaca buku itu sendiri. Hasilnya, negara yang menggunakan kesempatan ini (membudidayakan masyarakatnya untuk membaca buku) menjadi negara-negara yang dikategorikan sebagai negara maju dan bukan kaleng-kaleng kalo orang zaman now bilang. Mereka bisa bersaing karena kebiasaan mereka yang sering membaca buku. Ada pepatah bilang, "BUKU ADALAH JENDELA DUNIA". Barangsiapa yang sering membuka dan membaca buku, maka dia sudah melihat luasnya dunia. Amazing.

Lalu, apakah Indonesia termasuk salah satu dari mereka? Apakah masyarakat Indonesia juga gemar membaca buku? Let's talk this next day. Hohoho 😊😊😊

Oke, cukup sekian. Akhirnya gua bisa ngeblog lagi dan thank you bagi yang udah baca. Gua harap ini bermanfaat dan berguna bagi semua orang. Untuk kritik dan saran, monggo kalau mau disampaikan asalkan tetap menggunakan Bahasa Indonesia yang baik karena kita...

"WARGA NEGARA INDONESIA YANG BAIK !!!"

THANK YOU...

AND...

SEE YOU NEXT TIME 😊😊😊

SAYONARA 😉

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger