Thursday, June 27, 2019

HISTORICAL ABOUT SMA HANG TUAH (PART 8) : MY HANG TUAH STORY : ENDGAME


Assalamualaikum

And

Hello Everybody. Hehehe 😁😁😁

Finally, akhirnya gua bisa kembali menulis setelah sempat break sebentar ya..., kurang lebih dua minggu lah ya setelah postingan gua terakhir. Yap, mungkin bulan April kemarin gua agak kurang produktif buat nulis karena lagi nyusun suatu postingan yang isinya tentang "BUKU" sih. Hehehe. Tapi, karena situasi gua saat ini udah kerja and pulangnya juga bukan kayak gua kuliah dulu, jadinya gua kadang butuh waktu istirahat yang cukup sih. Hahaha. Apalagi, melihat kondisi macetnya Jakarta yang luar biasa, plus keramaian dan antrian yang cukup panjang kalau gua nunggu busway, pastinya cukup melelahkan juga buat gua. Hahahah πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Jadi curhat gini gue πŸ˜„.

Oh ya, btw ni bicara soal curhat, gua mau coba cerita lagi ni tentang masa SMA gua yang terakhir. Mungkin cukup lama ya buat gua untuk ceritain kembali masa-masa SMA gua setelah cerita gua di kelas 11 IPA 1. Ya kalau gua bilang, gua cukup lama karena yang pertama gua cukup bingung mau cerita dari mana, terus karena kesibukan gua juga di semester 5 yang punya tugas cukup banyak walau kadang mageran, ditambah lagi gua harus cari tempat magang yang notabenenya adalah program 3+1 kampus gua, dan yang paling puncaknya ya..., gua nyusun "SKRIP-SI". Xoxoxo. Yah...., cukup lama buat gua untuk nunda sekaligus cerita tentang sekolah gua yang satu ini. Tapi sekarang, karena udah agak longgaran dan hampir semua aktivitas primer gua di masa kuliah udah the end gitu, jadinya agak senggang buat gua kembali cerita masa sekolah gua yang terakhir ini. Hahaha...

Bicara soal sekolah gua, SMA Hang Tuah itu kalo gua menyebutnya sebagai rumah ke dua gua. Kenapa gua bilang rumah? Karena memang banyak hal yang gua habiskan selama 3 tahun di SMA Hang Tuah, dan banyak cerita yang bisa dibilang gua habiskan di sana. Semacam banyak tembang kenangan kalau kata orang lawas bilang. Hehehe. Tapi, don't worry aja. Di story ini maybe gua juga gak bisa ngejoke lagi karena gua cukup bingung, mana momen gua yang lucu dan mana yang enggak. Beda dari cerita sebelumnya. Tapi tenang, gua coba untuk bercerita santai sekaligus bikin kalian ya...., senyum-senyum geli gitulah ya kalau coba ingat masa-masa ini. Hahaha...

OK. Daripada lama-lama, kayaknya gua harus mulai cerita ni.
12 IPA 1, LAST STANDING IN LAST YEAR (PART 1)
12 IPA 1 Family
Tuk...

Tuk...

Tuk...

(Biar kayak di film-film gitu. Hohoho. Sayangnya gak bisa pake suara. Hihihih 😊*ups)

SMA Hang Tuah 1, 12 IPA 1, dan kelas baru yang nomor satu. Cukup unik ya bagi gua saat itu rasanya jadi kakak kelas alias jadi senior yang paling tinggi. Gimana gak unik ya, dari awal gua MOS panas-panasan, terus masuk kelas 11 diminta buat event sekolah, hingga akhirnya gua duduk di kelas 12 sebagai seorang senior sekolah. Time so fast, bro. Saat itu umur gua di kelas 12 juga terbilang tidak banyak. Ya bisa dibilang, umur gua di Hang Tuah itu hanya sampai 9 bulan. 6 bulan semester 1 dan 3 bulannya semester 2. Itupun juga belum dipotong ujian praktik, ujian sekolah, Try Out, PM dan juga yang terakhir yaitu UN. Cukup padat saat itu waktu gua.

Sebenarnya sih, sebelum gua mau cerita tentang masa-masa kelas 12 ini, gua sempat kepikiran gitu mau coba ceritain tentang riwayat organisasi gua ( Hahaha...., riwayat organisasi? Dikata bikin CV kali yak πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…). Tapi setelah gua pikir-pikir, kayaknya sulit bro kalo gua mau ceritain. Hahaha. Karena saat itu, memang lagi kacau balau dan gua juga bingung mau ceritain ini darimana gitu. Hahaha.

Singkatnya sih gini.

Saat gua kelas 11, itu sempat ada regenerasi kepengurusan Ketua Rohis. Saat itu senior gua, Rafadil harus menyerahkan jabatannya ke adek kelas karena memang kelas 12 itu harus clear dari yang namanya kepengurusan organisasi. Istilahnya masa baktinya udah habis gitu. Jadinya, diadain lah pemilihan ketua Rohis. Sebenarnya sih, kalau gua boleh jujur dulu, yang menang itu udah ketahuan hasilnya. Ya...., kalau gak gua siapa lagi gitu. Hahaha....

Soalnya kan, satu-satunya manusia cowok kelas 10 yang udah berpartisipasi aktif di kegiatan rohis itu, ya.... cuman gua. Sisanya, kebanyakan cewek semua dari kelas 10. Ya gimana gak kelihatan coba. Hahaha. Jadi istilahnya, pemilihan ketua Rohis saat itu cuman formalitas aja. Hasilnya sih udah bisa ketebak, Ya..., elu mau coba calonin 1000 kandidat untuk ngelawan gua juga, tetap aja gua yang menang. Hahahah ( Haishhh. Sombong bet kau. Hahaha πŸ˜‘). Intinya, gua yang dipercaya jadi ketua Rohis saat itu. Hahaha. Mantap khan, mantap khan. Hahaha ( Sombong kali kau bujank πŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’).

Terus, kebetulan sekolah gua ini kan biasanya sering ngadain event, entah itu HT CUP ataupun HTIF. Saat itu, dua event tersebut diusulkan untuk jadi satu. Jadi, HT Cup dan HTIF itu satu event besar Hang Tuah, ditambah lagi ada event dari HT IT berupa lomba gaming dan rakit komputer. Jadinya, 3 lomba dalam satu event. Wow, gimana gak runyam coba. Dimulai dari nyusun proposal, nyebar undangan, rapat pulang malam, kepengurusan gak jelas, hingga dana yang...... gak tau itu dana real apa dana siluman, gua juga udah lepas tangan saat itu, itu benar-benar berantakan sih kalo gua bilang. Ya..., gua bisa bilang berantakan sih, karena memang sistematis acaranya itu.... gimana gitu. Sampe ada, itu yang gua ingat ada teman gua yang harus nyari dana sendiri dengan jualan suatu produk tapi calling kita itu mau ketemu sama guru gitu. Itu..., well sebenarnya salah dari gua sih. Gua harus akuin itu kalau gua emang gak serius dan gak care sama organisasi gua. Dari guanya juga suka pilih-pilih orang, trus nyusunnya juga gak ada team work yang bagus, jadinya parah berantakan gitu. Sampe gua pernah diamuk massa gara-gara gua semburin Coca Cola ke semua anak HTIF karena eventnya udah selesai. Alhasil, gua berasa goblok ya ngelakuin hal itu. Hahahaha. Lagi, ada-ada aja ketua kaya gitu. Cuman di era gua doang yang rohisnya kayak gitu. Hahahah πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… ( Ampas πŸ˜‘).

Ini Gue Waktu Kelas 11 After HTIF πŸ˜…
Jadi, itu alasan gua kenapa gua gak bisa nyeritain tentang hal tersebut. Karena memang, ceritanya itu gak jelas. Hahaha. Ya sama lah kayak orangnya ini. Hahahah πŸ˜… (Alhamdulillah ngakuπŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„).

Balik ke cerita gua di kelas 12

Petualangan gua di kelas 12 ini dimulai dari kegiatan gua dimana saat itu gua jadi panitia MOS. Kebetulan, itu adalah pengalaman pertama gua jadi kakak ospek. Hehehe. Nah, yang masih gua ingat itu adalah saat itu kita mulai ospek saat puasa. Dan sebenarnya sih, bukan ospek yak kalau gua bilang, melainkan anak-anak kelas 10 itu di tes penjurusan dulu, apakah dia itu di rekomendasikan untuk masuk kelas IPA atau IPS. Maklum, karena saat itu pengkategorian kelas IPA dan IPS itu gak seperti jaman gua saat kelas 11. Jadi, langsung dari kelas 10 mereka akan dikelompokkan sesuai minat dan keinginan mereka. Gua sempat ditugaskan untuk ngawas di kelas X-B, X-A, X-F, sama satu lagi gua agak lupa. Trus juga, gua agak lupa waktu dengan tesnya sekitar berapa hari gitu. Ada dua sih tesnya, yaitu tes mata pelajaran UN sama tes psikologi. Oh, sama satu lagi. Gua baru inget ini. Hahahaha. Terakhir itu gua ngawas di kelas X-C. Hahahah (Akhirnya ingat juga gue).

Nah, yang bikin gua agak berkesan itu saat ngawas di kelas X-B dan itu kalau gak salah di hari Selasa. Kebetulan, waktu itu gua ngawas sama Deni. Yang buat gua berkesan itu, awalnya pas masuk ruangan gua agak bingung. Gua liatin, kok itu ada 3 orang yang duduk barengan sementara jatah bangku tiap baris itu 2 kursi dan 2 meja. Ditambah lagi, ada bangku kosong 1 di pojok kiri depan dekat lemari. Ya..., spontan gua nanya dong.

"Itu kok duduknya bertiga?"

Itu mereka bertiga ribut tu soal kursi. Soal siapa yang duluan, siapa belakangan, siapa yang gede badannya, siapa yang kecil badannya. Hahaha. Pokoknya, mereka di situ tu usir-usiran orang. Hahaha

"Dah, elu aja yang duduk di sono..."

"Lah, kok gua? Lu kan gede badannya..."

"Kan gua yang pertama!!!"

"Lu aja, lu aja..."

Dan itu mereka bertiga ribut terus soal bangku. Cowok lagi yang ribut. Hahahah. Daripada kelamaan dan waktu tesnya takutnya ke undur, gua inisiatif.

"Ya udah, kalian kan bertiga. Hompimpa aja."

Akhirnya mereka bertiga hompimpa. Selesai hompimpa, yang dua orang sisa itu suit gunting batu kertas.

"Siapa yang menang?" tanya gua

"Saya kak." jawab anak yang menang, yang badannya besar.

"Ya udah, kamu yang duduk di sana." kata gua sambil becanda.

"Lah, kok gua bang!!! Kan dia yang kalah..." ngegas si anak yang menang sambil diikuti tawaan anak satu kelas.

Akhirnya, yang kalah tadi harus duduk di kursi VVIP yang gua tunjuk itu.

Masih di satu kelas yang sama, ketika udah selesai tes, ya biasalah. Mereka ribut gitu. Ada yang coba kenalan, ngobrol, terus ya mainlah gitu. Itu biasa kalo di MOS gitu. Tapi, sebenarnya gua agak kasian gitu ya sama anak yang gua suruh duduk di pojokan gitu. Bukan kasian sendirian dia, melainkan jadi bahan cengan teman-temannya tadi.

"Awas, diam diam berak di celana dia. HAHAHA!!!"

"Diem-diem kesurupan bang dia. Hati-hati bang. HAHAHA!!!"

"Ya...., gak punya teman. HAHAHA!!!"

Pokoknya, gua agak kasihan aja ngeliat dia tu. Sendirian, kayak orang gila, gak punya teman, bingung ngobrol ama siapa. Hahahah. Malah, gua juga ikutan ngecengin dia lagi. Hahahah ( Kakak kelas pe'a lu. Hahaha πŸ˜…)

"Gak ada teman ya? Kasihan. HAHAHAHA!!!!"

Pokoknya, X-B itu hebohnya bukan main. Hahaha....

Ya..., hampir sama aja sih kayak X-B gua dulu. Hehehe. Mungkin mereka reinkarnasinya kali dari X-B gua kali yak. Hahaha πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„ (MAKSUD LO???πŸ˜‘)

Setelah itu, ada lagi cerita mulai ospek kelas 10 setelah puasa. Ospek setelah bulan puasa itu..., ya udah saatnya gitu kita galak-galakan, gila-gilaan, kejam-kejaman, jahat-jahatan gitu. Hahaha. Pokoknya, kita saat itu jadi kakak super killer lah. Hahaha (Walau gak semua sih. Paling cuman humas yang gila sama emang ada jiwa mental gila saat MOS. Hahahah). Tapi, enaknya mereka itu dapat tugas MOS dengan jeda hampir dua minggu buat nyari bahan gitu. Dulu, gua itu cuman dikasih waktu 1 hari free buat nyari bahan ospek dan itu..., WOW! PR BANGET buat gua. Bisa kalian baca lah story gua yang pertama awal gua kenal tentang Hang Tuah. Hahahah (Promosi ni. Hihihi...). Jadinya, mereka lumayan enak gitu buat dapetin bahan ospek. Tapi, apapun itu tetap aja kita bakal gila-gilaan selama 3 hari dengan mereka. Hahahah. Emang udah kodratnya kali yak senior galak terus ke junior. Hahahaha πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… (Sampah πŸ˜‘)

Hari pertama ospek, itu gua harus datang pagi jam 05:30. Itu gua langsung dapat tugas buat nungguin anak ospek sampai jam 7 pagi. Dan, gua itu gua masih inget kata saktinya kalau lewat di depan kakak ospek.

"MISI KAK..."

"MISI KAK..."

"MISI KAK..."

Itu rasanya habis dapat ucapan gitu, berasa kek senior gua. Huahahahah 😁😁😁 (Senior SETAN lu. Hahahah πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚).

Terus, kadang juga challengenya gua itu suka susah bedain mana yang anak SMP Hang Tuah yang real (artinya, dia emang masih SMP) dan mana yang peserta ospek. Gua sempat nanya ke teman satu pos gua, cara bedainnya itu gmana. Ternyata, ada semacam atribut yang mereka kenakan seperti pita dan nametag, dan dari bentuk rambut mereka seperti lampu bohlam. Dari situ bisa keliatan bedanya. Waktu itu gua nunggu sampe jam 7 pagi. Setelah itu, gua balik ke HT buat bantuin acara. Hari pertama, seperti biasa diawali pembukaan upacara MOS. Gua dapet tugas untuk baca doa. Dan itu doanya sih spontan. No teks bro. Yuhu πŸ˜€

Selesai dari situ, kita mulai acara untuk 3 hari ke depan. Di hari pertama, biasa dimulai dari pengenalan lingkungan sekolah. Mulai dari guru, staff sekolah, OB, hingga nama kakak panitia MOS. Hari kedua, diisi dengan materi dan hiburan. Dan hari terakhir, diisi dengan outbound plus penutupan. Hari ketiga ini cukup unik buat gua. Karena  dihari terakhir ini kita bakalan dapat antara dua atau tiga surat gitu. Suratnya yaitu surat biasa, surat benci sama surat cinta. Kalau surat biasa, ya lu mengekspresikan kegiatan MOS itu ke kakak kelas lu itu isinya biasa aja. Flat lah kata-katanya. Kalau surat benci, itu isinya kakak MOS mana yang elu benar-benar benci selama MOS. Dan surat cinta itu, isinya kakak MOS mana yang menurut lu benar-benar suka dan harus ditandai cap bibir merah. Wew. Dulu sih, ekspetasi gua adalah gua mendapat surat yang cukup banyak dan gua baca sendirian di rumah. Namun kenyataannya, gua malah dapat dua surat doang. Wkwkwkwk. Agak sedih gimana gitu ya. Hahaha. Tapi gua tetap bersyukur, masih ada yang ngasih surat ke gua. Hahahah (Lah, kocagh πŸ˜‘). Dari dua surat itu, ada salah satu surat yang membuat gua cukup berkesan sekaligus bikin gua baper gitu. Isinya bagus, tulisannya juga cantik, dan yang ngasih surat itu..., cewek yang cukup cantik sekaligus manis gitu di mata gua. Hehehe😁😁😁. Gua juga cukup penasaran sih waktu itu soal dia. Hahahaha (Sa Ae lu πŸ˜‹).

Isi suratnya sih, singkatnya gini. Dia berterima kasih atas pelajaran yang udah dikasih selama 3 hari MOS. Dia juga bilang, gua adalah orang yang baik, keren, terus agak care gitu sama adek kelas (Ini dia yang ngomong yak. Gua gak ngarang bebas. Hahaha πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„). Terus juga, dia terima kasih udah dikenalin tentang lingkungan SMA Hang Tuah baik dari luar maupun dari dalam. Wishnya sih, kalau bisa Senior sama Junior itu bisa kompak. Yang senior ngajarin adeknya yang baik, dan yang junior bisa ngingetin kakaknya kalau ada salah. Dan sampe sekarang suratnya, masih gua simpan. Hahaha. Gara-gara surat itu, gua jadi mau coba PDKT-in dulu. Hahaha (Suit Siw πŸ˜—). Tapi..., enggak ah. Gak jadi gua. Takutnya dia tolak mentah-mentah. Kalau udah ditolak, bisa gila guling-guling gua ntar. HahahahπŸ˜†πŸ˜†πŸ˜† (Canda 😁).

Ini Vroooh Suratnya. Hahaha (Sengaja gue blur πŸ˜‹)
Itu tadi kisah awal gua jadi kakak ospek. Selanjutnya, petualangan real gua bersama teman-teman kelas 12.

Di kelas 12 ini, kalau menurut gua sih memang benar-benar puncak keemasan gua gitu (Cielah. Sok sok an puncak keemasan. Dikata artis kali pake keemasan segala. Hahaha πŸ˜‘). Sebenarnya bukan puncak keemasan sih. Ya bisa dibilang kehidupan terakhir yang sebenarnya gak boleh cepat-cepat hilang begitu aja. I want to feel it so long, kalau simpelnya. Dan itu bermula, dari kelas baru yang bener-bener baru dibangun beberapa bulan lalu.

Kelas 12 kalau gua bisa bilang menjadi suatu momok terakhir buat gua untuk bersekolah. Karena selepas dari situ, ya... kita pribadi punya jalan masing-masing untuk menghabiskan masa muda kita. Ada yang pengen kuliah di UI, UNPAD, ITB, UB, UNJ, malah ada yang ingin lanjut jadi TNI, ABRI hingga sekolah kedinasan. It's our dream saat itu. Walaupun hasilnya gak sesuai ekspetasi kita (hanya sekitar 10-20% aja yang tercapai), tapi gua pribadi sudah merasakan ada perbedaan setelah lulus. Mungkin nanti kita bahas soal ini. Ini sekedar tulisan iseng gua aja. Hahahah (Ngeeekkk πŸ˜’)

Balik lagi ke cerita saat awal masuk kelas baru.

Awal mulai pelajaran 2014/2015 itu terjadi saat bulan puasa. Tepatnya itu hari senin, usai Piala Dunia Brasil 2014 saat Jerman juara dunia. Gua gak terlalu mentingin hal semacam itu sih. Ya..., paling gua habis sahur, solat subuh, habis itu tidur bentar. Udah sih. Paling bangun, prepare buat ke sekolah plus liat kelas baru.

Situasi pertama kali yang gua liat itu......, cukup rame. Rame dalam tanda kutip, banyak anak-anak baru menggunakan baju putih biru. Gua sempat sedikit kaget, "Wow! Lumayan banyak juga ya.". Tapi, gua anggap itu sebagai anugrah dari Allah SWT . Akhirnya gua masuk, dan hal yang pertama gua lakukan adalah mencari nama gua di deretan 12 IPA. Gua cek, cek, cek, ternyata nama gua ada di 12 IPA 1. Setelah itu, gua coba cari lagi teman yang sekelas lagi ama gua. Ada dari Budi, Thomas, Ardiyan, Reinard, Cecep, Vito, pokoknya masih ada lah yang sekelas lagi ama gua. Bahkan, yang 3 tahun masih betah sama gua pun ada. Hahaha. Siapa lagi kalau bukan Eva ama Cecep, kompatriot gua dari kelas X-B, XI IPA 1, dan terakhir XII IPA 1. Hahaha. Yang jadi pertanyaan gua, "ni orang gak bosen apa yak, sekelas mulu ama gua 3 tahun". Hahahaha πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…. Lalu, ada lagi orang-orang yang bisa dibilang, memenuhi cerita gua di akhir masa sekolah gua. Nanti akan gua ceritakan. Hehehe 😁

Kembali ke hari pertama masuk sekolah. Awal keseruan pertama kali menginjak kelas 12 itu, selain tadi nama-nama yang gua cari adalah teman ngobrol plus ribut satu kelas selama kelas 11. Gak cuman gua aja sih yang ngerasain hal itu. Tapi banyak dari kita yang dulu duduknya bareng, ketawa ketiwi  bareng, ngerusuh bareng, sampe ada yang pernah ribut di kelas terus kena lempar sepatu ajaib, akhirnya harus pisah kelas.

"Yah...., kita gak sekelas lagi."

"Akhirnya, gua gak sekelas lagi ama lu. Bosan gua. Hahaha"

"Masa gua ama dia lagi dah."

Dan, banyak lagi respon-respon saat satu nama itu tidak berada lagi dalam satu list yang sama. Misal, si A tidak lagi sekelas sama si B, tetapi dia sekelas lagi sama si C dan juga D. Seperti itu contohnya.

"Le, kita pisah sama Adriyan, Ary sama Ikhsan."

"Yah le. Kita gak sekelas lagi, le. Ntar yang ngajarin gua MTK, siapa?"

"Le! Ntar yang bahas bola lagi, siapa? Gak ada temannya gua."

"Ntar gak ada yang jual donat lagi dong le di kelas gua."

Seperti itulah kurang lebih respon yang gua dengar dari teman-teman gua sendiri. Ya, di satu sisi gua agak sedih, walaupun juga di satu sisi ada bagusnya gitu. Harus move on lah kalau kata orang. Toh juga, gua gak pindah kan ke sekolah lain. Masih stay di HT ampe lulus. Hahahaha πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Keseruan paling luar biasa yang kedua adalah kelas baru. Yap, untuk pertama kalinya gua mencicipi kelas yang benar-benar baru dibangun, dimana hawa-hawa bau cat tembok dari kelas tersebut masih terasa. Apalagi untuk dindingnya. Jika gak hati-hati, hemmm....., siap-siap baju anda atau tangan anda bisa kena stempel tembok. Hahaha. Gua dulu pernah kena sih tangan gua. Cuman, itu gak seberapa. Hahaha.

Kalau bisa gua deskripsikan sedikit, suasana kelas baru gua itu.............., memang benar-benar baru sih. Hahahah.... ( Ya iyalah, orang baru juga πŸ˜‘ ). Dibilang baru karena dari hawa ruangannya, bau catnya, lemarinya, bangkunya, lampunya, pokoknya benar-benar baru dah (Ettt iya bang..... . Kan udah dikata "baru" bujankkkk. Heeet dah πŸ˜‘. Tabok ni πŸ˜’). Intinya, baru aja gitu kelas gua. Hahaha. (Yeee, minta ditabok juga ni abang satu. Hahaha πŸ˜…πŸ˜…). Tapi, dibalik kelas baru ini, ada momen-momen paling berharga dan keren yang bisa gua bilang "NEVER FORGET FOR MY MEMORIABLE". Intinya, akan gua ceritakan nanti. Hehehe (Oke, sip gan 😁).

Dan, masih di hari yang sama, keseruan yang ketiga adalah saat pemilihan struktur organisasi kelas. Sebenarnya, ada dua versi sih yang bisa gua ceritain tentang hal ini. Ada versi yang umum, dan ada  versi yang khusus (Berasa kek angkot yak, ada umum ama khusus segala ). Untuk yang versi khusus ini, mungkin gua akan ceritain di next story kali yak (Heet dah, nanti mulu yak πŸ˜‘). Soalnya, untuk yang versi yang khusus, ceritanya sangat private, special, dan sangat sangat sangat amazing menurut (Hiyaaaaaa. Sa ae lu cendol. HahahaπŸ˜„πŸ˜„πŸ˜…). Jadi, gua akan fokus ke cerita yang umum dulu. Kalau yang cerita umumnya, gini.

Waktu itu kan kita semua udah tau siapa teman sekelas kita sekarang, dan siapa wali kelasnya. Kebetulan, wali kelas gua saat itu adalah Ahmad Fulki atau biasa dipanggil Pak Fulki. Beliau adalah satu-satunya guru Fisika yang dipunya HT saat itu. Pernah juga jadi wali kelas XI IPA 2, dan juga kelasnya pernah bentrok dengan kelas gua saat tanding Futsal classmeeting. Saat itu pertandingan derby IPA dimana XI IPA 1 vs XI IPA 2. Singkatnya, kelas gua yang menang dari XI IPA 2 lewat drama adu pinalti. Waktu itu sih, gua gak kepikiran soal yang namanya tim futsal IPA All Star. Yang gua pikirin saat itu, ya.... elu sekolah, dan elu belajar. Akhir cerita, masuk tu guru di kelas kita.

"Widih...., ada Cecep nih. Ada Oyong. Lah, Sule, Tosa. Waduh. Mantap ni buat futsal IPA."

"Lah, kamu lagi di kelas saya."

Kata Pak Fulki sambil ketawa-ketawa senang. Dari situ, gua baru ngeh kalau futsal IPA itu secara gak sengaja kebentuk langsung dalam satu kelas. Keren juga gitu ya, Futsal IPA All Star bertemu secara gak sengaja. Hehehe. Cuman sayangnya, kurang Ary doang sih. Ary malah di kelas sebelah. Ya..., bingung juga yak gimana jelasinnya. Padahal, kalau ada Ary aja yang jadi pelengkap, bisa badai tu kelas IPA. Hahaha. Tapi tenang. Pak Fulki udah jamin kalau futsal XII IPA 1 bakalan kuat lawan tim lain. HAHAHA πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„. Gak mudah kalah sama tim lain. HAHAHA πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„. Itu juga kalau kipernya gak bloon bloon banget sih kalau lagi jaga gawang. HAHAHAHA πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜† (Lah, gua dong kipernya πŸ˜‘). Tapi, kalau bicara soal futsal XII IPA 1, tetap aja storynya menyedihkan. Tetap kalah walau diputaran ketiga. Huhuhu. Lawannya orang gila men. Takut gua kalau ama bola yang kenceng pas banget di muka atau depan gua jarak kisaran 1 meter dari gua bediri. Rasanya perih bro.... . Hahahaha πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…. Sulit mamen.

Balik ke cerita Pak Fulki, saat itu yang harus dilakukan ketika pertama masuk adalah membicarakan struktur organisasi kelas, mulai dari ketua, wakil, sekretaris 1 dan 2, bendahara 1 dan 2, dan seksi kelas lainnya. Kalau gua flashback sebelum-sebelumnya, pemilihan ketua kelas dsb. itu ditunjuk langsung. Kayak misal gini.

Dulu, waktu gua kelas X-B dengan wali kelas Pak Maryadi, Pak Maryadi nunjuknnya gini.

"Emmmm..., IPIN! Kamu jadi ketua kelas yak?"

"Lah! Kok saya pak?" Padahal namanya satu strip di bawah gua.

Lalu, ada Pak Awi yang langsung nunjuk, dan kalo udah ditunjuk gak boleh komentar satu katapun kecuali "IYA".

"Zainudin! Kamu ketua kelas yak. Lalu, Sule! jadi wakilnya si Zainudin. Terus, kamu jadi ini...," seterusnya, seterusnya, dan seterusnya hingga tuntas.

Berbeda dengan yang ini, beruntungnya sih Pak Fulki punya cara lain buat nentuin struktur organisasi kelas. Beliau pake metode yang namanya voting atau ambil suara, dan suara itu harus ditulis dipapan tulis. Ya semacam kayak hitung Pilkada pake garis-garis gitu. Disini gua lumayan agak lega gitu. Hehehe. Tapi yang jadi masalahnya, calonnya siapa? Dan disitu, gua ngeliat ntu Bapak udah senyum senyum sendiri gitu ngeliat seisi kelas sambil megang spidol. Kayak ada rencana jahat apa gitu buat kita. Hahahaha...

(Btw, sebenarnya walikelas gua ini masih agak mudaan. Tapi, karena berposisi guru dan wibawanya cukup tinggi, demikian.)

Inspire Gua Dalam Cerita Ini πŸ˜€
Awal sebelum mulainya pemilihan struktur organisasi kelas, Pak Fulki sempat memberikan sedikit wejangan buat kita yang saat ini berada di kelas 12. Isi wejangannya kurang lebih gini:

"Saat ini kalian berada di kelas 12. Waktu kalian di kelas 12 tidak banyak. Kalian hanya dikasih waktu 6 bulan untuk bebas, dan 3 bulan berikutnya adalah penghabisan. Kalian juga sekarang sudah harus menentukan masa depan kalian, mau kemana setelah ini. Untuk yang pengen kuliah, sekarang kalian pikirkan mau kuliah dimana kalian. PTN atau PTS. Kalau PTN, PTN mana aja. Sekarang, ada jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri. Kalian persiapkan itu baik-baik. Untuk yang mau masuk Polisi dan TNI, kalian juga sama. Persiapkan diri kalian. Apa yang harus dilatih dan apa yang harus dikembangkan. Kalau mau yang langsung kerja, cari kerja yang benar, yang halal. Kalau misal ada yang mau nikah, silahkan. Gak ada yang ngelarang. Intinya, kalian sudah dewasa, dan sudah harus memikirkan mana kebutuhan kalian yang penting dan mana yang tidak."

Selesai, akhirnya lanjut lagi ke sesi pemilihan struktur organisasi kelas.

"Oke. Selanjutnya kita akan menyusun struktur organisasi kelas. Dari ketua, wakil ketua, sekretaris 1, sekretaris 2, bendahara 1, bendahara 2, dan sisanya bagian seksi kelas."

Gaya Pak Fulki waktu mencari kandidat untuk struktur organisasi kelas ini, bisa dibilang cukup unik bagi gua, walau akhirnya bikin gua syok plus lemes gitu. Sebenarnya, gak sampe segitu juga sih di guanya. Hehehe. Cuman, yang jadi masalahnya adalah, kenapa harus ada nama gua gitu. Dan, nama itu ada di urutan teratas, NOMOR 1, serta tertulis "M.SULAIMAN".

"Wah, fix. Gua milih Sule ini." saut Thomas persis di belakang gua.

"Wah, Sule. Gua milih lu ya, le." ada lagi Budi bilang gitu.

"WOI !!! SEMUA PILIH SULE YA, KETUA KELAS" tambah ada yang kompor lagi satu kelas.

Gua pribadi dalam hati, "Mending tadi gua gak usah masuk yak." Hahaha...

Lalu, ada lagi nama seperti Cecep, Tosa, Sitta, Mira, dan masih banyak lagi yang gua agak lupa siapa aja orangnya. Pokoknya, total kandidat itu kurang lebih ada 9 orang.

"Lah, Pak. Kok ada nama saya dah? "

"Dah, gua pilih lu aja. Kasian Sule banyak yang milih. Ntar muntah dia. Hahaha"

"Woi, itu si Tosa kasih setengah aja. Hahaha"

Suasana kelas saat itu sangat bener-bener ramai sekaligus riuh gitu. Ya, walaupun cuman sekedar pemilihan ketua kelas dan lainnya, tapi tetap aja ujung-ujungnya bisa di tebak siapa yang menang. Hahaha...

Sistem memilih kandidatnya, seperti yang sudah gua jelaskan di atas yaitu menggunakan sistem Voting. Sistem voting ini caranya yaitu, setiap satu siswa secara berurutan menggunakan suaranya dengan menulis garis "I" di samping nama kandidat. Dan, pemilihan struktur organisasi ini dimulai dari Ginting kalau gak salah.

"Ting, ting. Pilih Sule, Ting."

"Sule, Sule..."

"Ya, Sule satu. Hahaha. Mampus lu jadi ketua kelas. Hahaha"

Gua saat itu cuman bisa diem dan pasrah doang. Gua gak tau mau ngapain. Hahaha. Orang sebelum ngitung milih aja, udah ketahuan kok siapa yang bakal jadi ketua kelas. Hahahaha.....

"Oke, kita hitung. Untuk Sule dapat suara, 1,2,3,4,...., totalnya sekian. Lalu berikutnya, sekian. Berikutnya...." hitung Pak Fulki pasca selesai voting.

"Ini ngapa ada nilai setengah ni?"

Tawa satu kelas karena ada suaran unik yang dikasih. Kalau seinget gua, suara setengah itu antara gua atau Cecep gitu yang ngasih. Walau akhirnya, ditulis juga jadi 4 1/2 . Hahahaha....

Dan, usai menghitung perolehan suara, maka ditetapkanlah sebagai berikut.

"Dengan ini berarti suara terbanyak di raih M. Sulaiman dengan total sekian. Lalu, ada si X dengan total suara sekian. Sitta dengan perolehan suara sekian. Caca dengan perolehan suara sekian, sekian, sekian dan sekian."

"Jadi kesimpulannya, untuk ketua kelas yaitu M. Sulaiman. Lalu, untuk wakilnya ada X. Sekretaris satu dan dua ada Sitta sama Caca. Bendahara 1 dan 2, ada Iki sama Mira, dan seterusnya. Dengan ini, SAH ???"

"SAH!!!"

"Oke, saya ketok palu ya. TOK!!! TOK!!! TOK!!!"

Akhirnya, secara resmi struktur organisasi kelas XII IPA 1 telah terbentuk dengan gua jadi ketua kelasnya. Yeeeaaayyyy..... . Bukan sesuatu yang mengejutkan bagi gua, karena udah gua tebak sebelumnya. Hahahah πŸ˜… (Heleh. πŸ˜‘)

Dan, disitulah awal petualangan gua memulai kehidupan di kelas 12 IPA 1.

Merekalah Inspirasi Jalan Ceritaku 😊
Selanjutnya, apa yak???

OH ! Selama gua menjalani kehidupan gua di kelas 12 ini, banyak cerita tak terlupakan bagi gua yang mungkin sampe sekarang menurut gua, itu adalah cerita paling seru versi gua. Bisa gua bilang, ini adalah the best story ever yang pernah gua rasakan.

Cerita pertama dimulai dari.......................

CONTINUE TO 12 IPA 1, LAST STANDING IN LAST YEAR (PART 2) 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger