Wednesday, December 22, 2021

NONOY


22 Desember 2021

Cerita ini ditujukan kepada salah satu keluarga kecilku yang sudah kuasuh selama 7 tahun yang lalu. Denga cerita ini, aku berharap dia akan selalu ada dihatiku walau dia sudah tidak ada lagi di depan mataku.

Untuk Nonoy, kucingku yang manis. Ini adalah kado terima kasih dariku untukmu yang sudah menemani selama 7 tahun di sini. Terima kasih atas semua waktu yang sudah kamu habiskan untuk aku dan adikku ini.


25 November 2021

Bukan hari yang mudah bagi aku pribadi buat nerima sesuatu di hari ini. Ya, this is not easy and sometimes it can make me cry. Mengapa tidak? Sebuah bidadari kecil yang datang ke rumah kala itu yang awalnya aku pribadi tidak mengharapkannya, tapi justru menjadi seorang adik kecil yang mampu menghibur dan melepas rasa penatku dari segala hal yang menggangguku. Yang jelas, kehadiran dia di sisiku saat itu sudah membuat aku senang bahkan menghibur disaat aku senang dan sedih.

Kini, dia sudah pergi. Sudah tidak ada seorang adik kecil yang akan menghiburku lagi. Jujur aku saat itu punya firasat kalau dia akan pergi. Dan, di Kamis pagi itu, dia memang ingin pamit walau aku sendiri saat itu berfikir mungkin dia sedang sakit. Ya..., mungkin sekarang dia sudah gak merasakan sakit lagi dan sudah tenang di sana 😢. Walau sampai Jumat pagi tadi, aku pribadi masih agak berusaha untuk tegar menerima takdir itu 😥.

Tulisan ini sebenarnya sebagai wadah aku untuk bernostalgia. Paling enggak, aku ingin menceritakan segala hal tentang hubunganku si adik kecil ini yang bernama "NONOY". Adanya dia, membuat suasana rumah ini sebelumnya seperti kedatangan bidadari kecil yang terus menghiburku 😊.

22 Desember 2014

Hari itu adalah hari dimana keluargaku kedatangan dua ekor kucing yang merupakan peliharan dari nenek aku yang ada di Bandung. Kebetulan waktu itu nenekku sendiri sedang kebanyakan kucing dan ingin menyerahkankannya ke tetangga sekitar. Entah kenapa waktu itu aku sama adekku itu ditawari satu ekor kucing kecil yang bernama "TEMMY", kucing abu-abu dengan bulu yang lebat. Awalnya aku pikir memang cuman satu kucing kecil dan itu akan sedikit mudah mengurusnya. Tapi, seperti sebuah promosi toko.

"Buy 1 get 1"

Kami malah mendapatkan induk dari si Temmy yang bernama "NONOY". Nonoy sendiri adalah kucing perempuan yang cukup galak namun disenangi oleh nenek ku. Gak heran waktu ngelepas dia, nenekku cukup sedih karena sudah hampir lama memeliharanya. Ya, namanya juga udah seperti keluarga kan. Hehehehe 😄. Akhirnya, Nonoy dan Temmy kami terima menjadi bagian keluarga kami dengan baik. Dari rumah nenekku, kami pulang ke Jakarta dengan membawa dua keluarga baru kami.

Satu hal yang membuatku tidak akan pernah lupa adalah waktu dia tiba-tiba buang air di perjalanan yang membuat seisi mobil kami, bau akibat kotoran yang dia keluarkan. Sontak, ayahku langsung membuka jendela mobil dan kami tertawa akibat kelakukan si kucing galak itu 😅. Aku pikir, itu adalah ucapan selamat datang dan perkenalan awal antara aku dengan keluarga kecil ku ini. 

Rumah Baru

Pukul 20.00, aku dan keluargaku tiba di rumah. Setelah tiba, aku dan ayahku langsung membawa dua kandang kucing untuk ditempat di kamar bawah dulu sementara. Selang berapa menit, aku memindahkan satu kandang kucing beserta Temmy di dalamnya, ke lantai dua tempat aku tidur. Sementara si Nonoy, berada di bawah. Kami beristirahat dulu setelah perjalanan yang cukup panjang.

Pagi harinya, aku dan adekku mencoba untuk bermain dengan kucing. Karena saat itu adalah libur sekolah, aku dan adikku bisa menghabiskan waktu cukup lama untuk bermain kucing pertama kalinya. Kucing yang aku ajak main pertama kali adalah Temmy. Alasannya, dia masih anak-anak waktu kami adopsi dan umurnya saja baru berapa bulan kalau kata nenekku. Dibilang setahun pun, gak sampai setahun. Dan aku pikir, bermain dengan anak kucing akan mudah dan cepat nurut. 

Setelah aku puas bermain, aku mencoba untuk mengajak main si Nonoy. Nonoy saat itu sudah cukup dewasa. Tapi dalam hitunganku, dia berusia satu hari (untuk masa adopsi). Dia saat itu ditempatkan dikandang biru yang tidak terlalu kecil tapi tidak begitu besar juga. Ketika aku buka kandangnya, aku dengan percaya diri mengambil dia dan memainkannya. But, suddenly she go to under lemari TV. Aku langsung menuju ke kolong dan berusaha untuk mengambilnya. Tapi yang ada, aku malah di cakar 😅. Aku pikir dia marah karena sudah bukan di rumah dia yang lama itu di Bandung. Tapi, nenekku bilang dia hanya gak mau diganggu. Ya juga sih. Mungkin dia mau santuy. Hehehe 😅.

Akhirnya, aku lepaskan dia agar tidak ganggu masa santainya dia. 

Beberapa jam kemudian setelah aku makan siang, aku ke bawah untuk menaruh piring di wastafel dapur. Ketika aku melihat ke kanan, tiba-tiba si Nonoy udah berada di kamar adekku dan memiringkan kepalanya. Aku pikir dia ini kucing lucu namun sangat galak 😅. Jadi, aku biarkan saja dia untuk bermain. Paling enggak, jangan ke atas karena aku dan adekku masih takut.

Menjadi Jinak

Ayahku adalah orang yang berperan untuk masalah ini. Entah bagaimana caranya membuat Nonoy jinak, ditangan ayahku akhirnya Nonoy jadi penurut. Adekku yang berada disekitar Nonoy disuruh untuk memegangnya.

"Tenang aja. Nonoy gak galak. Elus elus aja kepalanya"

Itulah yang ayahku katakan. Aku saat itu gak ada ditempat. Aku lupa saat itu aku ada dimana. Yang jelas, ketika adekku menunjukkan bahwa Nonoy sudah jinak, aku jadi tergoda untuk memegangnya. Dan benar saja, dia menjadi lebih kalem. Aku dan adekku yang tadinya takut, kini menjadi berani untuk memegang kucing sekelas Nonoy

Kabur

Resiko mempunyai hewan peliharaan salah satunya adalah kabur. Ya, inilah yang aku alamin pertama kali saat mendengan kucingku kabur dari rumah. Sebenarnya, kucingku yang pertama kali kabur itu bukanlah si Nonoy. Melainkan Temmy (anak dari Nonoy) yang justru kabur ke rumah sebelah pertama kali. Cerita awalnya seperti ini

Saat itu aku sedang sekolah. Setelah pulang ke rumah, aku mendengar cerita kalau si Temmy sempat kabur (untuk hal yang ini aku lupa). Untungnya, almarhum RT ku sebelumnya kasih tau ke ayahku kalau kucingnya lepas. Maklum, RT ku dulu juga adalah pecinta kucing. Akhirnya ayahku pulang dan Temmy bisa pulang dengan selamat. Untungnya adalah dia gak kabur ke jalan, melainkan kabur ke atap tetangga dan biasanya dia cuman jalan-jalan. Namun yang namanya pemilik hewan ketika mendengar peliharaannya kabur, tetap aja was was. Heheheh 😅.

Hal ini juga berlaku saat Nonoy aku biarkan untuk berkeliling rumah. Hal ini aku lakukan terutama saat weekend, agar kucing-kucingku tidak terlalu stress dan bosan di kandang. Yang aku ingat saat itu adalah jendela dekat mesin cuci aku buka. Tetanggaku hanya memiliki 1 lantai, which is aku yang tidur di lantai 2, dapat melihat atap tetanggaku. Lalu, di sebelah rumahku itu ada tukang pulsa. Jadi, cerita dia kabur itu adalah dia lari dan sempat berdiam diri di sekitar area jemuran. Di dekat jemuran, ada mesin cuci yang terletak di dekat jendela luar. Entah giman ceritanya, Nonoy itu langsung loncat ke mesin cuci dan keluar menuju atap tetanggaku. Aku yang manggil-manggil namanya, bingung kenapa gak nyahut. Minimal, datang ke pemiliknya lah. Ternyata, dia malah asik nongkrong sambil melihat langit malam. Entah apa yang dipikiran, yang jelas saat itu aku coba memancing dia untuk pulang karena hari sudah malam dan buat apa seekor kucing jalan-jalan keluar malam hari. Hampir beberapa menit aku bujuk untuk pulang, tapi ternyata dia memang gak mau pulang.

Ayahku yang saat itu juga mungkin sedikit khawatir, coba pergi ke tukang pulsa yang ada di sebelah rumahku. Ayahku saat itu tanya, "Mas, lihat kucing warna burik gak?". Tukan pulsa menjawab, "Yang ini bukan, pak?"sambil menunjukkan seekor kucing yang lagi makan. Rupanya, si Nonoy malah dikasih makan sama tukang pulsa. Alhasil, Nonoy dibawa pulang ke rumah dan dalam hati aku bilang ke Nonoy, "Kamu itu jangan nyusahin orang, Nonoy 😠". Dia hanya diam dan sisanya aku pulangkan ke kandangnya.

Hal yang sama pun pernah terjadi. Hanya saja, ketika itu aku tutup sedikit jendela ku dengan harapan dia gak bisa kabur. Yang buat aku kaget adalah, serapat apapun aku tutup jendela itu, jika ukuran pas dengan badannya, potensi dia kabur ke sebelah lagi dapat terjadi. Dan ternyata benar. Nonoy kembali kabur ke sebelah. Aku berusaha untuk memanggilnya agar pulang, namun sia-sia. Namun, pintarnya dia adalah dia mau pulang. Hanya saja, susah caranya karena memang atap rumah tetanggaku itu sudah mulai rapuh rusak. Aku inisiatif ambil kardus dan akhirnya dia bisa pulang lewat kardus itu.

Kejadian kabur ini sebenarnya bukan sekali dua kali. Kalau memang dia ada niat kabur, bisa aja dilakukan saat kita lengah. Hanya saja, aku baru dapat fakta kalau cara dia kabur dengan mudah itu adalah saat kandangnya tidak dikunci rapat, dia akan mencoba memaksa untuk keluar dari kandangnya bagaimanapun caranya. Dan itu berhasil dia lakukan. Alhasil, akupun memberi gembok tambahan untuk mencegah dia keluar.

Tukang Pijit

Satu hal yang membuat aku suka sama Nonoy adalah perilaku manjanya. Saat kucing sudah manja ke majikannya, berarti ada something yang dia mau. Dan itu dia sering lakukan dengan cara memijit badanku. Katanya, kalau kucing suka mijit-mijit badan majikannya, berarti dia sedang senang berada di sisi majikannya. Akupun demikian. Senang dengan kehadirannya yang membuat aku ada teman bermain. Kadang, dia itu suka mijit punggung, suku pijit perut hingga pernah gigit kaki karena saking gemasnya sama aku. Kadang juga, dia mijit pakai kuku sehingga terasa sakit karena tancapan kukunya.

Keunikan dia selain mijit adalah tidur disampingku. Gak jarang, setelah habis pijit, dia langsung tidur diketiak ku dan memijit badanku pelan-pelan. Kalau dia sudah cape, tiba-tiba dia tertidur di ketiakku seperti anak perempuan yang sayang sama ayahnya. Dengkuran dia, bahkan funny facenya dia kalau lagi tidur, buat aku gemas melihatnya. 

Kadang juga setelah pijat dari punggung, dia suka menghampiri kakiku. Bukan untuk dipijat, tapi malah untuk dimakan. Memang dia kayaknya gemas sama kaki orang seperti karakter di Madagascar. Hehehe 😅.

Mandi Di Salon Pertama Kali

Untuk pertama kalinya setelah dia di adopsi, hampir beberapa tahun berikutnya kami melakukan grooming kucing. Itu merupakan pertama kalinya aku membawa kucingku untuk mandi ditempat yang berkelas, tepatnya di Palmerah. Sebelum-sebelumnya, adikku dan ayahku yang sering memandikan dia. Cuman, entah kenapa mending di grooming sekalian. Sekaligus bersihin badannya. Akhirnya, menjelang akhir Desember 2016, Nonoy dan Temmy kami bawa ke salah satu tempat pemandian kucing di Palmerah.

Sesampai di sana, awal yang pertama kali dilakukan adalah registrasi. Setelah itu penimbangan badan. Lucunya adalah aku dan adikku selalu menganggap Nonoy itu gendut. Tapi ketika ditimbang, ternyata berat badannya hanya sekitar 20 kg sekian yang notabenenya mungkin itu termasuk kategori kurus 😅. Setelah proses tersebut, mereka dimandikan dan kami menunggu di ruang tunggu. 

Kelucuan mereka, khususnya Nonoy terlihat ketika dia sudah selesai dimandikan. Setelah selesai mandi, Nonoy dibawa ke ruang pengeringan untuk dikeringkan dan di dandanin. Dua hal yang membuatku tertawa adalah ketika dia marah tapi gak melihat subjek yang dia marahi (emang aneh kucing satu ini 😅😆) dan saat dia kabur ngumpet di ranselnya. Hal itu membuat kami tertawa melihat tingkah laku kucing aneh satu ini.

Hal yang sama pernah terjadi, namun itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Tepatnya di Januari 2021. Adekku punya rencana untuk memandikan kucing. Hanya saja, butuh tempat yang memiliki harga cukup murah. Dan ternyata, di dekat rumah ku ada tempat salon kucing. Hanya ayahku dan adekku yang ke sana, sementara aku di rumah karena ada kegiatan. Sorenya, kami ambil kucing itu dan kubawa pulang. Yang membuat kami gemes adalah ada hiasan di lehernya seperti kain yang melingkari leher Nonoy bak bunga di Tom and Jerry. Kami tertawa karena benda itu membuat Nonoy kesusahan untuk menjilat jilat tubuhnya. Hingga akhirnya, kami lepaskan itu untuk memudahkan Nonoy menjilati tubuhnya.

Jarum

Sebuah kecelakaan kecil menimpa kucing pada malam minggu, tepatnya akhir Bulan Oktober. Maghrib sebelum aku solat, aku seperti biasa berwudu di dekat tempat jemur pakaian. Nonoy yang saat itu ada di belakangku, bermain di atas mesin jahit dan menggigit sesuatu. Kupikir saat itu adalah benang, karena dia memang suka benang. Pulang dari solat maghrib di masjid, aku melihat ada sedikit busa kucing seperti busa muntah. Aku pikir itu adalah perbuatan Temmy. Tapi setelah dilihat dengan teliti, Nonoy tertelan jarum.

Seketika aku panik dan blank. Aku bicara dengan ayahku dan berusaha untuk mengeluarkannya. Aku ambil HP ku dan kucari dokter hewan terdekat. Ternyata, ada di belakang rumah dekat SD. Aku dan ayahku bergegas ke sana dan kutemukan klinik yang aku cari. Klinik Dr. Putu namanya. Aku ketok pintu pagarnya dan Dr. Putu menyambut kami. Aku ceritakan seluruh kronologinya dan dengan senang hati, dokter tersebut menolong kami. Akhirnya, jarum yang Nonoy telan bisa keluar dan Nonoy bisa selamat.

Awal Sakit Hingga Operasi

Sekitar akhir November 2021, aku sempat dikejutkan oleh adekku yang melihat kelamin Nonoy mengeluarkan sesuatu seperti nanah. Awalnya Nonoy menjilat jilat tubuhnya seperti biasa layaknya pinguin. Tetapi, adekku melihat ada sesuatu yang aneh. Aku cari penyebabnya dan ternyata dia terkena pyeometra. Pyeometra adalah suatu penyakit yang di derita oleh kucing betina yang membuat rahim kucing tersebut bengkak. Aku coba konsultasikan dengan beberapa dokter via online, dan ternyata Nonoy terkena pyeometra yang cukup parah. Hingga akhirnya, aku putuskan ke klinik Palmerah karena di sana menyediakan operasi dan kupikir fasilitasnya lengkap.

Seninnya, aku bersama adekku pergi ke sana. Sesampai di sana, aku jelaskan segala macam terkait penyakit Nonoy. Dokter Anita yang membantuku untuk mengecek penyakit Nonoy. Setelah di cek, saran yang diberikan adalah operasi. Aku diskusi dengan adekku dan aku putuskan untuk operasi steril untuk menyelematkan nyawanya.

Kubawa pulang dan dua hari berikutnya aku rawat dia. Kamis tanggal 4 November, Nonoy di operasi. Kami tinggalkan dia dan pulang sebari menunggu kabar operasinya. Operasinya berhasil dan besoknya Nonoy kami bawa pulang. 

Selama dua minggu, aku dan adekku merawat Nonoy yang mulai pulih pasca operasi. Jika sebelum operasi dia gak mau makan, maka setelah operasi dia banyak makan. Minumpun rajin. Dan buang airnya pun seperti rutin. Kerjaanku adalah melepas plester lalu mengobatinya sampai dokter bilang cukup untuk perawatannya.

Hingga pertengahan November, Nonoy dinyatakan sembuh total dan dapat bermain dengan kami.

LAST TIME, 25 NOVEMBER 2021 😢

Kamis, 25 November bukanlah hari yang cukup bagus bagiku. Kenapa aku bisa bilang seperti itu? Itu adalah hari dimana aku gak menyangka bahwa adik kecil yang sudah aku sayang dan aku rawat dari 2014, harus pergi selama lamanya.

Kronologinya dimulai ketika pagi hari waktu aku ingin membersihkan kandang kucingku. Sebelumnya aku punya niat untuk mengajak berjemur Nonoy setelah dia sembuh. Akhirnya, aku coba ajak dia berjemur dan aku bersihkan kandang kucingku. Namun, hal yang aneh muncul di sini. Tiba-tiba, mata Nonoy berubah menjadi cekung dengan tatapan kosong. Badannya berat, dan dia tampak seperti tidur namun tidak normal. Sesekali dari menjulurkan lidahnya seperti kehausan. Aku kasih air, namun tidak disentuhnya sama sekali.

Seketika aku blank. Hari itu aku bener bener blank. Aku gak tau mau gimana. Aku kabarin adekku dan adekku tiba-tiba nangis melihat Nonoy dengan kondisi sekarat. Dan sekali lagi, aku blank. Aku mau kerja, aku blank. Aku bawa kandang tempat Nonoy berjemur ke ruang tengah lantai dua dan aku pindahkan alat kerjaku ke ruang tengah juga. Aku cuman ingin, melihat Nonoy maybe last timenya dia. Begitupun juga dengan Nonoy (walau cukup aneh kucing melihat majikannya 😁). Tapi, aku harap dia senang dan berusaha untuk sembuh.

Aku yang terus memperhatikan Nonoy, seolah blank dan gak ada ataupun gak tau sesuatu yang harus aku kerjakan. Aku telpon client tapi aku blank, aku meeting sama tim tapi aku blank, dan seharian penuh aku bener-bener blank. Rasanya, aku seperti gak tau apa yang terjadi di hari itu. 

Sorenya, aku keluar sejenak. Aku sendiri naik motor mengelilingi perkampungan sambil memikirkan Nonoy. Awalnya aku sempat optimis. Mungkin dia sakit atau dehidrasi. Tapi, sepanjang aku berkeliling, aku udah gak tau apa yang harus aku lakukan. Aku sudah gak bisa apa-apa, dan kalaupun aku bawa ke klinik, aku udah gak ada uang. Mungkin aku pikir, ini udah waktunya Nonoy mau pergi. Tapi, aku masih belum siap kehilangan keluarga kecilku.

Aku solat dan meminta pada Allah SWT. Dalam doaku, aku ucap seperti ini:

"Jika memang Engkau ingin mengambil kucingku, maka ambillah. Jika ini yang terbaik buat aku dan keluargaku, maka berikan kami kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian ini. Percepatlah proses kematiannya agar dia tidak merasa kesakitan. Kami ikhlas harus kehilangan salah satu keluarga kecil kami."

Malamnya, pukul 19.30, aku sempat makan malam dengan keluargaku. Disitu aku mendengan suara raungan Nonoy yang cukup nyaring seperti kucing kesakitan. Ayahku bingung. Aku coba jelaskan kepada ayahku kalau Nonoy pagi itu sudah dalam keadaan berbeda dan kritis.

Hingga pukul 20.30 WIB, Nonoy menghembuskan nafas terakhir.

Aku yang berada di dekatnya, merasa campur aduk melihat bidadari kecilku, pergi untuk selama-lamanya. Ada perasaan sedih dan juga senang melihat kucing kesayanganku ini telah tiada. Sedihnya, aku kehilangan salah satu adik kecil yang sering menghiburku, mengajak bercanda, bahkan tidur bersama. Sudah tidak ada lagi yang akan tidur bersamaku layaknya seorang kakak beradik tidur bersama. Namun, sisa senangnya adalah aku merasa puas merawat Nonoy hingga akhir hayatnya sesuai keinginanku. Walau berat, paling tidak itu bisa menjadi cerita bagaimana aku cukup sayang dengan kucingku yang bernama Nonoy ini.

Malamnya, aku kuburkan dia di depan rumah, tepat ketika suasananya depan rumah sudah tidak ada orang yang berkumpul.

UNTUK NONOY

Nonoy...

Terima kasih sudah menjadi bagian dari keluarga kecilku. Aku gak menyangka bisa merawat kamu selama 7 tahun. Awalnya aku pikir, kamu bukan bagian dari kucing yang akan aku pelihara. Tapi Allah percaya bahwa kamu bisa senang tinggal di rumahku. Terima kasih juga sudah menjadi kucing yang unik, kucing yang baik, dan pastinya sudah membuat kami senang dan ketawa karena tingkah lucumu. Aku tidak akan lupa bagaimana kamu memijitku, bagaimana kamu makan dengan tangan, bagaimana kamu tidur, marah hingga merusuh dan mengganggu waktuku. Aku cuman bersyukur kamu sudah membuat hidupku berwarna.

Maafkan aku Nonoy jika seandainya aku sebagai abang yang merawatmu, sering kasar dan marah kepadamu. Sering jahil kepadamu, dan membuat kamu tidak nyaman. Tapi, kamu kucing baik. Kamu kucing yang lucu dan sangat sabar ketika aku goda. Kini, kamu sudah tidak sakit lagi. Kamu sudah berada di tempat yang luas dengan berisi makanan dan minuman yang ingin kamu lahap sepuasnya. Kamu sudah bisa tidur dimana aja, tanpa ada yang mengganggumu.

Nonoy...

Sekarang tugasku hanyalah merawat anakmu seperti aku merawatmu. Aku berjanji, akan merawat dia sebaik mungkin.

Nonoy...

Aku harap, kita bisa bermain lagi di surga sana. Tunggu aku dan keluargaku untuk bermain lagi bersama kamu di surga yang luas.

Terima kasih Nonoy

You're still in our heart 💗

Terima kasih 😊

REMEMBER NONOYS











0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger