Tuesday, June 13, 2017

UMROH, DARI RUKUN HINGGA MAKNANYA

بِسْمِاللّهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْم


Assalamualaikum Warrahamatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah ya, ane balik lagi nih. Hehehehe 😎. Gimana ni puasanya? Lancar? Apa udah gimana-gimana ni? Wkwkwkw.😁. Ane doakan moga-moga ente puasanya pada lancar semua ya. Amiiiinnnn.

Nah, kalo bicara masih disekitar Bulan Ramadhan nih, emmmm kebetulan ane sih sempat pergi ke suatu tempat gitu. Nah, waktu tiba ditempat itu, ane ngeliat ada kayak rombongan jamaah pake baju putih, peci putih, sama syal buat identitas darimana gitu. Kebetulan juga, ane ingat kalo dulu ane pernah kayak gitu juga. Dan, kebetulannya lagi nih banyak dari beberapa travel-travel perjalanan gitu klo soal yang begini, banyak dari masyarakat kita yang semangat banget buat jalanin kegiatan ibadah ini.

Klo boleh tau apa ya???

Terus, kenapa ya harus itu judulnya???

TKP aja gan langsung 😊😊😊
Masjidil Haram
Bicara soal judul plus kegiatan yang paling diincar di Bulan Ramadhan ini, maka gak akan jauh jauh dari yang namanya Umroh. Sebenarnya sih, ane udah pernah bahas ini waktu ane SMA. Tapi ane coba untuk mengulang plus tambahan-tambahan info apa saja yang ane dapat.
Kembali lagi ke topik, kenapa sih harus Umroh???

Apa itu Umroh secara umum?

Umroh dalam segi bahasa mempunya arti berkunjung. Adapun arti lain yaitu seperti menyengaja berkunjung ke tempat lain. Ada juga yang mengatakan kalo Umroh itu seperti mengunjungi kota Mekkah dalam rangka kegiatan ibadah. Tapi, apasih definisi umumnya soal Umroh kalo dari 3 arti tersebut.

Kalo dari tiga istilah tersebut, bisa disimpulkan kalau Umroh itu adalah berkunjung ke rumah Allah atau ke Baitullah dalam rangka beribadah semata karena Allah. Hal ini sesuai firman Allah SWT yang terdapat dalam salah penggalan ayat Q.S Al-Baqarah ayat 196 yang berbunyi :

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Artinya :
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah... (Q.S Al-Baqarah : 186)

Selain itu, Umroh juga adalah salah satu cara bagi Umat Nabi Allah Muhammad SAW sebagai penghapus dosa seperti hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang berbunyi:

"Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Bicara soal Umroh, sebenarnya konsep Umroh ini hampir sama halnya dengan Haji. Dimulai dari kita ngambit Mi'qat atau bisa disebut sebagai niat hingga Tahallul atau proses mencukur rambut. Namun, terdapat sedikit perbedaan, terutama dalam rukunnya. Apabila rukun Umrah itu hanya terdiri dari 4 rukun saja, maka haji akan ada sekitar 6 rukun yang dimana itu rukun yang wajibnya adalah berdiam diri di Padang Arafah dan lempar Jumroh. Tapi, untuk yang soal Haji, mungkin bisa next time lah kita bahasnya.

Selain itu, Umroh juga bisa dikategorikan sebagai Haji kecil atau istilahnya sih ya pra-Haji. Kenapa dibilang sebagai Haji kecil atau pra-Haji?

Yang pertama, kalo dihitung dalam hari, jelas pelaksanaan Umroh itu singkat karena hanya sekitar 7 hari atau 11 hari tergantung anda mengambil paket yang mana. Sementara, untuk Haji itu kurang lebih ibadahnya itu bisa hampir sebulan kurang dan biasanya memang dalam segi financial sedikit lebih mahal karena tadi, rukunnya yang banyak serta banyak hal lah yang sangat penting dalam Haji.
Yang kedua, dalam rukun Islam, kita bisa dinyatakan lulus untuk rukun yang kelima yang berbunyi "Naik Haji bila mampu" apabila kita telah berhaji. Sementara tadi, yang udah ane bilang soal pengertiannya. Umrah dalam artian hanya berkunjung, tapi berkunjung di sini kita seperti berwisata sambil beribadah. Sementara, Haji itu dihitung sebagai kegiatan pure ibadah karena Allah.

Dan, satu lagi yang tidak ketinggalan yaitu istilah kata "M-A-M-P-U". Sebenarnya kata mampu ini tidak ada perbedaannya sih secara luas. Namun, kalo secara scope (menurut ruang lingkup yang ane analisa), Umroh itu kan kalo di Indonesia bisa dilakukan kapanpun selama pihak travel itu mengeluarkan ijin untuk kita bisa pergi ke tanah suci, asalkan kita sudah selesaikan semua registrasi apapun, maka ibadah Umroh siap kita laksanakan. Dan, biasanya siapapun bisa baik muda maupun tua. Sementara, Haji itu kalau di Indonesia, menurut informasi terakhir sih bisa menunggu 20 tahun kurang lebih tergantung slot dari pemerintah Saudi. Artinya, untuk jamaah yang umurnya sudah dibilang tidak semuda dulu lagi, itu sangat beresiko akan hal tersebut. Ditambah lagi, jadwal keberangkatan yang bisa dibilang suka berubah tergantung Jamaah yang siap atau tidak itu berpengaruh.

Intinya sih, baik jasmani maupun rohani, Umroh dan Haji tidak bisa disematkan sebagai satu ibadah yang sama, walaupun memang rukunnya ada yang sama. Tetapi, proses mereka dalam menjalankan ibadah di tanah suci itulah yang berbeda. Seperti itu perbedaannya kalo menurut pandangan ane pribadi.

Balik ke topik sebelumnya, bicara soal rukun Umroh, rukun ini terdiri dari 4+1 rukun wajibnya. Dan, diantara ke 4 rukun plus 1 rukun tersebut, terdapat beberapa makna sesuai yang ane jelaskan di atas. Diantaranya:

1. Niat dan Ihram

Sebelum memulai kegiatan umroh, awali kegiatan tersebut dengan niat. Niatnya seperti ini bunyinya:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً

Yang artinya :
"Ku penuhi panggilan-Mu Ya Allah untuk ber-Umroh"

Dalam melakukan niat ini, ada dua hal yang boleh kita lakukan. Yang pertama, boleh kita lakukan sebelum tiba di tempat miqat, yang artinya sudah mengambil niat di tempat awal sebelum memasuki kota Mekkah. Yang kedua, boleh kita lakukan niat di tempat miqat, artinya sebelum memasuki kota Mekkah, kita sempat singgah dulu di suatu tempat untuk mengambil niat. Tempat yang dimaksud ini adalah miqat.

Pengertian miqat sendiri sih menurut ane itu semacam tempat kita singgah untuk mengambil niat Umroh dulu, sebelum kita melaksanakan ibadah Umroh. Untuk miqat sendiri, dulu ane itu sempat ngambil di dua tempat. Yang pertama di Masjid Bir Ali, dan yang kedua di Masjid Ji'ronaah.


Masjid Bir Ali
Masjid Ji'ronaah
Lalu, Ihram itu apasih?

Kalo biasanya kita sering nonton film-film tentang haji, kan ada tu yang orang-orang yang pake kain putih terus sambil keliling Ka'bah. Nah, itu yang namanya Ihram. Kain Ihram sendiri, merupakan kain wajib yang kudu dikenakan saat melaksanakan ibadah Umrah. Selama mengenakan kain ini, kita dilarang memakai pakaian dalam, gunting kuku, gunting rambut, pake parfum, dll. Kalo melanggar, kita dikenakan dam. Biasanya sih, dari pembimbing Umrah atau Haji akan menjelaskan lebih detail tentang larangan tersebut dan denda-dendanya.

Nah, lalu apa sih makna dari niat sama kain ihram tersebut?

Ini ada hubungannya sama aktivitas kegiatan kita sehari-hari. Dalam melakukan suatu kegiatan, kita disunnahkan untuk berniat. Makan, harus niat. Minum, harus niat. Buang hajat, harus pula berniat. Bahkan, sekelas kita untuk melakukan hubungan secara halalpun, haru ada niat. Intinya, dalam melakukan sesuatu harus awalun bin niat agar apa yang kita lakukan, mendapat keberkahan dari Allah Ta'ala. KECUALI DALAM MELAKUKAN HAL YANG HARAM, ITU TIDAK AKAN MENDAPAT KEBERKAHAN, MELAINKAN DOSA YANG KITA DAPAT!!!
Untuk kain ihram, filosofinya begini. Saat kita melakukan kegiatan Haji atau Umroh, kita dilarang menggunakan pakaian dalam. Kita hanya diwajibkan, menggunakan kain putih yang bernama ihram. Kedua hubungan antara larangan pakaian dalam dengan kain ihram ini, adalah saat kita meninggal nanti, entah itu orang kaya kek, orang miskin kek, pejabat kek, artis, pengusaha, pengemis, pemulung, presiden, raja, ratu, menteri, dll, semua pakaian kita saat meninggal adalah kain kafan berwarna putih. Tidak pake hiasan, cincin, kalung dan segala macam. HANYA KAIN KAFAN BERWARNA PUTIH. Dan, saat meninggal pun, kita tidak bawa berbagai macam harta, apalagi keluarga. Cukup amal kita saja yang menemani kita. Jadi, intinya itu adalah kain ihram adalah pengingat kita dalam menghadapi kematian, dan tidak ada perbedaan saat kita mati entah itu kulit hitam, sawo matang, putih, albino, dll. Semuanya bakal memakai yang namanya kain kafan yang warnanya persis kayak kain ihram.


2. Tawaf

Tawaf atau kalo orang bilang berkeliling, adalah kegiatan dimana para jamaah Haji dan Umroh diwajibkan untuk melakukan kegiatan ini. Setelah tadi kita niat, lalu pake kain ihram, inilah langkah kita selanjutnya yaitu berkeliling.

Terus, maksudnya apa sih arti keliling itu?

Nah, dalam melakukan keliling ini, kita diwajibkan untuk berkeliling Ka'bah sebanyak 7 kali. Biasanya, untuk memulai kegiatan tawaf ini, kita harus ambil start itu dimulai dari garis kuning. Biasanya juga, garis kuning itu kurang lebih segaris lurus sama Hajar Aswad. Kadang, kalo memulai Umroh pertama kali, pasti akan dibimbing oleh si pemandu untuk memulai kegiatan tawaf. Dan, selama tawaf itu kita itu kalo gak salah wajib apa sunnah gitu, ane lupa, untuk membaca salah satu doa saat tawaf. Doanya seperti ini :

Doa pertama, ketiga, dan keempat, kelima sampe ketujuh :


بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَر ِسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُللهِ وَلآ إِلٰهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِالله الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

اَللّٰهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَآءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَوَالْعَافِيَةَ واْلمُعَافَاةَ الدَّآئِمَةَ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا اْلٰاخِرَةِ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.

Artinya :
"Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar

Maha Suci Allah segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan yang disembah selain Allah. Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan kuasa Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Shalawat dan salam pada Rasulullah SAW.

Ya Allah, aku thawaf ini karena beriman kepadaMu, membenarkan kitabMu dan memenuhi janjiMu dan mengikuti sunnah NabiMu Muhammad SAW.

Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu keampunan, kesehatan dan kesejahteraan yang kekal dalam menjalankan agama di dunia dan di akhirat, menang dan memperoleh surga dan terhindar dari neraka.
"

Doa kedua:

اَللّٰهُمَّ إِنَّ هٰذَا اْلبَيْتَ بَيْتُكَ وَالْحَرَمَ حَرَمُكَ وَاْلأَمْنَ أَمْنُكَ وَالْعَبْدَ عَبْدُكَ وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدُكَ وَهٰذَا مَقَامُ الْعَائِذِبِكَ مِنْ النَّارِ فَحَرِّمْ لُحُوْمَنَا وَبَشَرَتَنَا عَلَى النَّارِ. اَللّٰهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا اْلإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ. اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِى الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ.


Artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya Baitullah ini rumahMu, Masjid Al Haram ini MasjidMu, Negeri aman ini NegeriMu, Hamba ini hambaMu dan tempat ini adalah tempat orang berlindung padaMu dari neraka, maka peliharalah daging dan kulit kami dari neraka. Ya Allah, cintakanlah kami pada iman dan hiaskanlah hati kami dengan iman, bencikanlah kami pada perbuatan kufur, fasiq, maksiat, dan durhaka, serta masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. Ya Allah, peliharalah aku dari azabMu di hari kelak Engkau membangkitkan hamba-hambaMu. Ya Allah, anugerahilah aku surga tanpa dihisab."

Untuk lebih lengkapnya, antum-antum semua bisa kok cari-cari di internet dengan latin yang lengkap plus doa-doa tambahannya. Heheheh 😎. Selain dari doa-doa tadi, kita disunnahkan untuk mencium tangan kita dan menghadapkannya ke Hajar Aswad sambil membaca :

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَر

Artinya:
"Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar."

Setelah itu, baru kita membaca doa-doa di atas tadi dan melanjutkan tawaf kita selama 7 putaran. Banyak hal juga sih yang sebenarnya bisa ente lakukan pas tawaf. Cuman, kalo di sini mungkin bisa panjang lebar kali yak. Hehehehe 😁. Untuk selebihnya dan sedetailnya, bisa ente cari disumber yang lain.

Mungkin untuk satu pertanyaan. Apa itu maknanya?

Kalo kita ambil contoh, hidup ini seperti roda. Selalu berputar mengikuti arah. Kalau mengarah ke depan, maka roda itu akan berputar ke depan. Kalau ke bawah, maka akan berputar ke bawah. Kalau ke atas, akan sama seperti yang lainnya, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan kehidupan yang sedang dirasakan oleh langit dan bumi kepunyaan Allah SWT. Bumi ini sejatinya tidak diam, melainkan berputar. Sementara Matahari pun, diam seperti ibarat poros. Ini menunjukkan bahwa seluruh alam semesta semisal tata surya akan berputar pada porosnya. Dan selama berputar, pasti akan ada sekali hambatan yang akan terjadi entah ada benda asing kah, atau terjadi sesuatu kah, kita tidak tau. Hal ini juga serupa pada manusia. Berputarnya kehidupan itu, bisa menentukan nasib kita. Apakah kita sukses, atau justru sebaliknya. Dan, dalam mencapai tujuan itu, pasti kita butuh poros sebagai pegangan kita agar tidak lepas. Dan Allah SWT beserta sejuta firmannya adalah satu-satunya poros kita dalam melakukan segala hal seperti meminta rezeki, umur panjang, keturunan, jodoh, dll.

Apabila kita terlepas dari poros tersebut, hidup pasti akan jauh lebih menyedihkan bahkan berakhir tragis. Memang awalnya bebas dari suatu pegangan itu enak. Tapi, semuanya akan terasa menyakitkan setelah kita melepas semuanya dari apa yang kita pegang secara perlahan. Dan menyesal bukan jalan terbaik dalam mengatasi solusinya. Selain itu, melawan kehendak dengan alasan yang tidak logis pun akan berakhir sama. Seperti kita membawa motor yang berlawanan arah, pasti yang namanya was-was itu ada. Seperti itulah kehidupan kita sesungguhnya.

Pada intinya, hidup kita ini seperti tawaf. Selalu berputar pada porosnya.

3. Sa'i

Sa'i adalah rukun Umrah yang ketiga dimana kegiatan ini dilakukan dengan cara berlari-lari kecil dari Bukit Shofa ke Bukit Marwah. Jika kalian ingat peristiwa Siti Hajar mencari air untuk Nabi Ismail A.S dengan cara berkeliling Bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, seperti itulah kegiatan yang dilakukan oleh para Jamaah Umroh saat melaksanakan kegiatan ini.

Kegiatan ini dilakukan dengan bermaksud sebagai suatu usaha. Seperti yang ane ceritakan di atas, kisah Siti Hajar mencari air untuk Nabi Ismail itu butuh perjuangan keras. Ditengah terik panas, tanpa ada sumur, dan posisi saat itu gersang sekali, Siti Hajar berlari ke sana ke mari untuk mendapatkan air. Sambil berdoa, Siti Hajar terus berusaha. Sampai pada akhirnya, doanya terkabul saat Nabi Ismail diperintahkan Allah untuk menghentakkan kakinya di tanah. Sama seperti kehidupan kita. Harus mati-matian demi mendapat sesuatu adalah suatu usaha agar kita bisa mencapai sebuah tujuan yang kita inginkan. Dengan ikhtiar dan berdoa, Inshaa Allah yang namanya usaha gak pernah menghianati hasil. Tanpa berdoa, kita seperti orang linglung yang tidak tau harus berbuat apa. Dan tanpa usaha juga lah, kita seperti patung yang mengharapkan duit recehan jatuh dari langit.

Kembali lagi ke Sa'i, kegiatan lari-lari kecil ini dimulai dari Bukit Shafa, berdoa sebentar, lalu berlari kecil melewati lampu hijau, setelah itu berjalan menuju Bukit Marwah dan berdoa kembali setiba di sana. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 7 kali sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Untuk doanya sendiri, bisa dicari ke beberapa sumber karena memang banyak sekali doanya. Namun salah satu doa yang mudah diingat yaitu saat ingin memulai sa'i, kita sunnahkan membaca doa ini sambil menghadap kiblat :

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ
Artinya:
"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar Allah."

Seperti itulah kegiatan Sa'i ajaran Nabi Allah Muhammad SAW.

4. Tahalul

Rukun terakhir dalam kegiatan ini adalah bertahalul atau mencukur rambut. Mencukur di sini, ente bukan ke barber shop terus minta cukur, bukan. Tapi, bercukur di sini adalah memotong kurang lebih 3 helai rambut atau kalau mau mengikuti anjuran Nabi adalah mencukur habis rambut di kepala sehingga tidak terlihat 1 helai rambut seseorang. Untuk jamaah yang menghabiskan rambutnya, ada keuntungannya tersendiri, yaitu Nabi mendoakan Jamaah Umroh tersebut sebanyak 3 kali. Bisa jadi kan Nabi berdoa agar dosa umatnya diampuni semua kan. Amiiin.

Untuk kegiatan tahalul ini, dapat dilakukan setelah Sa'i. Jadi, setelah proses Sa'i selesai, baru melakukan tahalul.

Singkat saja, tujuan dalam tahalul ini adalah, rambut itu melambangkan seperti dosa. Setiap helai yang kita cukur saat tahalul, itu menandakan dosa-dosa kita yang kita lakukan, berguguran ke tanah seakan ditiup angin. Selain itu, helaian rambut yang dipotong inilah, bisa kita asumsikan seperti sebuah jembatan sirot yang menghubungkan langkah kita, apakah kita menuju ke Surganya Allah SWT yang ada di depan mata, atau justru kita malah jatuh ke lubang Neraka yang dihuni oleh setan dan iblis. Semoga, segala dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Amiiin Ya Rabbal Alamin.

5. Tertib
Dalam melakukan kegiatan tersebut, hendaknya harus berurutan. Sama seperti hidup kita, semuanya sudah di atur oleh Allah secara berurutan dan sudah dicatat apa saja yang akan kita lakukan, dimulai dari kita lahir hingga kita meninggal nanti.

Source:
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/06/hukum-dan-dalil-hadits-haji-dan-umrah.html#.WTgd4HkxXIU
https://umroh.travel/dalil-umroh/
https://muslim.or.id/27810-hadits-keutamaan-ibadah-haji-dan-umrah.html

Alhamdulillah, akhirnya ane selesai juga mensyiarkan apa yang ane ingin lakukan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amiin Ya Rabbal Alamin

Sebelum ane menutup postingan ini, untuk sekedar komentar, kritik, atau saran silahkan. Ane tunggu. Asalkan tetap gunakan Bahasa Indonesia yang baik, karena kita "WARGA INDONESIA YANG BAIK!!!".

Sebelumnya ane mohon maaf kalau ada yang kurang atau yang tidak berkenan. Ane pamit dulu saudara-saudara.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

SAMPAI KETEMU DI POSTINGAN KANG SULE BERIKUTNYA EDISI RAMADHAN...

Nb: Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan blog sebelumnya (iman280597.blogspot.com) dengan sedikit perubahan

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger