Wednesday, September 11, 2019

TERUNTUK SANG PROFESOR

Bachrudin Jusuf Habibie
Karya : Muhammad Sulaiman


Dahulu, negeri ini mempunyai pemimpin terbaik.
Pemimpin yang tegas nan cerdas di negeri ini.
Pemimpin yang membuat pesawat pertama di Indonesia.
Pemimpin yang diakui dunia karena intelektualnya.
Dialah, Bachrudin Jusuf Habibie.

Lahir di Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Habibie hidup dari keluarga sederhana.
Namun Habibie punya mimpi. 
Membangun negeri ini menjadi lebih maju.

Menggapai Ilmu di Tanah Jerman.
Beliau belajar, bidang teknologi penerbangan.
Beliau belajar tentang pesawat.
Karena mimpinya hanya satu.
Membuat pesawat untuk negeri ini.

Ketika Habibie pulang ke tanah air.
Dia ingin mewujudkan mimpinya.
Dia bekerja...
Dia berpikir...
Dia berdoa...
Hingga, terbentuklah rancangan istimewa.

Bersama rekan-rekannya, mereka membuat.
Semangat kerja keras, mereka terapkan.
Tak kenal lelah, itulah yang ditunjukkan.
Saling kerja sama, mereka terus lakukan.
Demi terbentuknya pesawat istimewa.
Karya tangan anak bangsa.

Banyak yang suka. 
Banyak pula yang menghina.
Namun, itulah beliau.
Tetap tabah dalam hinaan.
Selalu sabar dalam cobaan.

Habibie...
Pengganti Presiden Soeharto ketika reformasi.
Maju sebagai presiden ketiga Indonesia.
Bertekada memperbaiki masalah di negeri ini.
Hingga semuanya tuntas.

Namun, hanya setahun menjabat di Istana.
Dirinya harus turun karena penolakan.
Tetapi, jasanya dalam memimpin.
Tak akan pernah tergantinkan hingga seribu tahun.

Di sosok lain, Habibie adalah orang penyayang.
Sayang kepada orang tua.
Sayang kepada keluarga.
Dan, sayang kepada kedua anaknya.

Namun, dibalik kisah beliau.
Terselip cerita manis.
Kisah percintaan Habibie dan Ainun.
Yang tak akan habis di makan zaman.

Cerita cinta mereka 
Seakan tak tergantikan sepanjang masa.

Terbukti. 
Saat Pak Habibie dilantik, Ibu Ainun disampingnya.
Saat Pak Habibie bertugas, Ibu Ainun disampingnya.
Saat Pak Habibie mundur, Ibu Ainun menyemangatinya.
Hingga ketika Ibu Ainun sakit.
Pak Habibie ada disampingnya.

Pak Habibie berdoa kepada Sang Kuasa.
Agar istrinya diberi kesembuhan.
Agar penyakit Ainun diangkat.
Agar istri tercinta sehat kembali.
Dan menjalani hidup seperti sedia kala.

Namun, takdir berkata lain.
Mautlah yang memisahkan cinta mereka.
Mautlah yang memisahkan dua insan di dunia.
Mautlah yang memisahkan.
Habibie dan juga Ainun.

Tetapi cinta tak semudah itu akan hilang.
Cinta mereka tetap satu walau terpisah.
Saat Ibu Ainun menghadap Sang Kuasa.
Pak Habibie setia di sampingnya.
Hingga Ibu Ainun pergi ke rumah barunya.
Pak Habibie tak henti-hentinya menemani istri tercinta.
Menuju peristirahatan terakhir.

Itulah sosok B.J. Habibie.
Sosok pemimpin yang tak pernah tergantikan.
Tak kenal lelah memikirkan negara.
Tak pernah letih memikirkan bangsa.
Bertekad ulet, kerja keras dan disiplin.
Selalu sayang dan cinta kepada keluarganya.

Dialah pemimpin terhebat yang pernah dimiliki negara ini.
Bila orang-orang bertanya siapakah dia?
Jawablah dengan lantang dan rasa bangga.
Dialah... 
Bachrudin Jusuf Habibie.

~SELESAI~

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger